Pengertian Akhlak dan Ilmu Akhlak dalam Kajian Islam
fikriamiruddin.com - Secara etimologis, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan, agama, dan kemarahan (al-ghadab). Sementara itu, kalangan mufassir berpendapat bahwa di dalam al-Qur’an kata akhlak dalam bentuk jama’ tidak dijumpai.
Adapun makna akhlak secara terminologi, maka para ulama memberikan definisi-definisi beragam sebagaimana pendapat Imam al-Ghazali yang mendefinisikan akhlak sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang melahirkan tindakan-tindakan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran atau pun pertimbangan. Sedangkan menurut Ibnu Miskawaih, akhlak merupakan keadaan jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan-perbuatan dengan tanpa pemikiran dan pertimbangan.
Sementara itu, Ahmad Amin, seorang pakar akhlak modern menjelaskan bahwa sebagian ulama mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang dibiasakan, maksudnya apabila kehendak itu sudah menjadi suatu kebiasaan maka itulah yang dinamakan akhlak. Secara tekstual, definisi tersebut tampak berbeda-beda, namun memiliki esensi makna yang tunggal dan sama. Ketiga ulama tersebut di atas sependapat bahwa akhlak adalah tindakan yang dilakukan manusia tanpa melalui pertimbangan tertentu sebelumnya.
Kemudian muncul menjadi suatu kebiasaan. Hal itu terjadi lantaran cenderung dilakukan berulang-ulang dan mandiri tanpa ada paksaan dari faktor luar diri manusia sebagai makhluk individual yang bebas (memiliki free will dan free act). Perbuatan yang menjelma menjadi perilaku kebiasaan mencerminkan karakter pribadi manusia. Perilaku manusia merupakan nilai kualitas manusia yang melekat dalam diri pribadinya sebagai akibat pembiasaan-pembiasaan.
Dan terimplementasikan pada bentuk perilaku secara spontanitas, baik berupa perilaku terpuji maupun perilaku tercela. Apabila dikaitkan pada konteks kehidupan sosial, maka terdapat manusia yang berakhlak baik dan terdapat pula yang berakhlak buruk, bergantung pada baik dan buruknya perbuatan yang dilakukan oleh mereka. Berakhlak baik merupakan bekal mendasar yang harus dimiliki setiap individu terkait dengan relasi sosial yang dibangunnya dalam suatu masyarakat.
Baca Juga: Memahami Makna Kesalehan Sosial
Tanpa bekal perilaku baik dari individu-individu, suatu masyarakat akan mengalami disharmoni atau pun anomali-anomali yang akan dijumpai dalam realita kehidupan komunitasnya, atau yang disebut sebagai “Patologi sosial”. Pengertian akhlak lebih tepat difokuskan pada substansinya bahwa akhlak adalah sifat yang telah terpatri dan melekat dalam jiwa seorang manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan secara spontan dan mudah, tanpa dipaksa atau dibuat-buat.
Sementara itu, pengertian ilmu akhlak adalah lebih mengacu pada seputar teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai baik atau buruknya suatu perbuatan dan perilaku manusia. Ilmu akhlak merupakan seperangkat pengetahuan yang mempunyai metode tertentu untuk mempelajari perilaku, tabiat atau perangai manusia, dengan tujuan menciptakan manusia agar menjadi individu-individu yang memiliki budi pekerti baik dan luhur.
Membangun masyarakat yang baik harus dimulai dari bagaimana memperbaiki perilaku-perilaku individu secara maksimal dan komprehensif. Untuk mewujudkan suatu bangsa yang besar dan berbudi luhur pun harus dimulai dari pembentukan individu dalam konteks sosial masyarakat yang memiliki komitmen tinggi untuk berperilaku baik. Dalam upaya ini, maka segala daya dan upaya senantiasa dikerahkan untuk menciptakan manusia-manusia yang memiliki akhlak mulia atau perilaku baik menuju terwujudnya suatu masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik dan mulia pula.
Persoalan akhlak yang dihadapi bangsa dewasa ini bukan persoalan individual, namun merupakan persoalan umat, sehingga yang layak bertanggung-jawab adalah institusi keluarga, sebab merupakan bagian dari struktur masyarakat terkecil, bangsa, dan negara secara luas. Dalam konteks ini, maka negara menyediakan alokasi anggaran yang besar untuk memperbaiki perilaku dan perbuatan manusia, melalui peningkatan mutu pendidikan nasional.
Baca Juga: Tahapan dalam Ritual Islam
Sebab pendidikan merupakan salah satu media yang efektif untuk memberi pencerahan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan baik-buruk perbuatan, yakni pendidikan sebagai lahan dan sarana dalam pengembangan ilmu akhlak. Para generasi penerus bangsa diharapkan mampu memilah dan memilih antara perilaku baik dan buruk, mengingat di tangan generasi mendatanglah masa depan bangsa ini dipertaruhkan.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Ruang dan Waktu dalam Ritual Islam. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengertian Akhlak dan Ilmu Akhlak dalam Kajian Islam"
Posting Komentar