Pengembangan Literasi Digital Melalui Blog Sebagai Media Pembelajaran Sekolah di Era Pandemi
fikriamiruddin.com - Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi, membuat dunia semakin terbuka. Sehingga informasi bisa dengan mudah diakses tanpa terhalang oleh jarak, tempat, ruang, dan waktu. Dalam hal ini, teknologi telah menggeser pola dan cara hidup manusia sehari-hari dari mulai bidang pendidikan, ekonomi, pertanian, perdagangan, dan lain sebagainya.
Apalagi di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini yang memaksa manusia untuk menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rumah. Karena itu, peran teknologi informasi dan komunikasi yang ada sekarang ini menjadi sangat penting dan berguna sekali di berbagai sektor pendidikan. Misalnya, di sektor pendidikan yang saat ini hampir semua aktivitasnya dialihkan melalui media daring.
Dengan demikian, maka dirasa perlu untuk mencari alternatif-alternatif media pembelajaran yang efektif digunakan di era pandemi seperti sekarang ini. Karena itu, dalam tulisan sederhana ini, saya sebagai pemuda yang aktif di dunia pendidikan ingin menawarkan sebuah terobosan yang mungkin bisa diadopsi oleh kawan-kawan sesama pendidik di seluruh penjuru tanah air Indonesia tercinta ini.
Berangkat dari persoalan di atas, maka saya tertarik untuk berbagi proses pengembangan literasi digital melalui blog sebagai media pembelajaran sekolah di era pandemi. Tujuannya untuk menciptakan budaya literasi bagi guru dan siswa, memberi apresiasi dan motivasi kepada guru dan siswa yang memiliki bakat dan minat dalam dunia kepenulisan, dan memperkenalkan literasi digital pada guru, siswa, wali murid, dan khalayak umum.
Istilah literasi digital sendiri mulai populer pada sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw, 2011). Literasi digital kerap dimaknai sebagai kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual, dalam artian membaca non-sekuensial atau tidak berurutan dengan bantuan komputer (Bawden, 2001). Secara sederhana dapat dipahami bahwa literasi digital terkait dengan membuat informasi dan paham mengenai isi informasi yang terkandung dalam konten digital tersebut.
Sehingga dalam hal ini, para pengajar dan pembelajar di sekolah Indonesia bisa dengan mudah mengakses buku-buku elektronik. Selaras dengan itu, pemerintah bekerjasama dengan instansi terkait tampaknya juga sudah melakukan program pengganti buku-buku pembelajaran dengan format digital agar lebih efektif secara distribusi, selain itu juga bisa menekan biaya yang dikeluarkan.
Baca Juga: Blogger Adalah Alternatif pada Saat Mayoritas Platform Digital Didominasi Artis
Salah satu media alternatif berbasis internet yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran sekolah di era pandemi seperti sekarang ini adalah blog. Bahkan, sebelum terjadi pandemi beberapa sekolah dan guru di Amerika Serikat telah menggunakan blog sebagai media pendidikan. Mereka biasa menggunakan blog sebagai sumber informasi, mencari inspirasi kurikulum, dan berkontribusi dengan cara mempublikasikan tulisan melalui blog.
Di era pandemi saat ini sebenarnya penggunaan blog dalam dunia pendidikan sudah meningkat secara signifikan. Meskipun secara umum masih didominasi oleh para guru atau pendidik, sedangkan para siswa masih cukup sedikit yang menjadi pengguna aktif. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus agar semua lini yang ada dalam sektor pendidikan ini bisa berkontribusi sekaligus menikmati pembelajaran melalui media blog.
Dengan demikian, blog memiliki potensi lebih untuk mengembangkan media pembelajaran lantaran dilengkapi fitur-fitur dan tool yang menyokong pembelajaran aktif. Sehingga diharapkan para guru dan siswa bisa menggunakan blog sebagai media pembelajaran alternatif di era pandemi. Seperti yang sudah saya lakukan melalui blog pribadi yang saya kembangkan sendiri, yakni www.fikriamiruddin.com.
Menurut Loft, kelebihan blog terletak pada alat (tool) yang terdapat di dalam blog itu sendiri. Tool dalam hal ini di antaranya komentar, penelusuran, buku tamu, pengarsipan, dan tautan. Komentar dalam blog memiliki sebuah sistem yang mampu merekam komentar orang terhadap suatu artikel yang dipublikasikan melalui blog. Komentar lama akan tersimpan secara otomatis dan tampilan komentar dapat ditambahkan ke dalam halaman blog atas persetujuan pemilik blog.
Kemudian apabila seorang blogger memiliki beberapa publikasi artikel, maka blogger tersebut perlu untuk mengorganisir tulisannya berdasarkan kategori yang bisa dibuat sendiri oleh pemilik blog. Dalam hal ini, fitur penelusuran akan membantu para blogger untuk menemukan kembali tulisan-tulisan lama yang telah disimpan pada halaman blognya.
Sedangkan adanya fitur buku baru juga memungkinkan pengunjung suatu blog untuk memberikan komentarnya terhadap keseluruhan isi blog, namun fitur buku tamu biasanya tidak bisa memberi komentar kepada salah satu postingan artikel secara spesifik. Sementara itu, blog juga menyediakan fitur penyimpanan dan pengarsipan dokumen-dokumen yang sudah diunggah ke halaman blog.
Selain itu, pemilik blog juga bisa menampilkan tautan kepada situs-situs yang dianggap relevan atau penting oleh blogger. Dengan adanya tautan, blogger dapat memaksimalkan informasi yang didapatkannya. Tautan ini juga bisa menuju kepada situs blog yang lain, sehingga kemudian akan membentuk sebuah jejaring sosial.
Selain kelebihan-kelebihan di atas, kelebihan lain dari blog adalah harganya yang cukup terjangkau oleh semua kalangan pengguna internet. Bahkan tak jarang banyak provider yang menyediakan blog secara gratis. Apabila dibandingkan dengan media publikasi online yang lain, blog bisa dibuat cukup menarik dan mengandung ciri khas si pemilik blog dengan cara membuat tampilan blog seunik mungkin.
Dengan memiliki tampilan yang menarik, diharapkan fungsi blog sebagai media pembelajaran dapat tersalurkan dengan mudah. Oleh karena itu, pada umumnya pengakses situs pendidikan akan merasa bosan dengan situs-situs pendidikan yang telah ada selama ini, lantaran kebanyakan masih memiliki tampilan yang konvensional.
Dalam hal ini, kemampuan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran digital di antaranya adalah kemampuan berpikir yang terkait dengan aspek kognitif, yakni mengenal budaya, pekerjaan, lingkungan, dan kebutuhan masyarakat. Kemudian juga untuk memecahkan masalah teknik, menganalisis sistem teknik, merancang dan membuat produk teknik, mengetahui, menguasai dan mengerti teknologi pembelajaran.
Mengetahui dan mahir dalam operasi komputer dan perangkat teknologi pembelajaran lain yang menunjang pembelajaran. Serta mengetahui teknik-teknik pendidikan menggunakan teknologi pembelajaran. Selanjutnya sikap yang ditunjukkan ketika memanfaatkan teknologi adalah bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, berani mengambil keputusan, kreatif dan inovatif, serta bersikap kritis.
Baca Juga: 9 Kelebihan Blogger
Selain itu, memiliki pemahaman mengenai etika, hukum dan peraturan keselamatan dalam menggunakan teknologi pembelajaran, serta peka terhadap teknologi pembelajaran terkini dalam dunia pendidikan. Kemudian juga memahami dan menggunakan peralatan teknologi secara aman untuk menghasilkan produk dan sistemnya. Dengan demikian, memiliki kemampuan dalam pemilihan hardware dan software sebagai media pendidikan.
Pembelajaran dengan muatan teknologi informasi ini akan berkembang dan akan berjalan secara efektif apabila peran pengajar dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau yang memberikan kemudahan pembelajar untuk belajar bukan lagi sebagai pemberi informasi. Pengajar tidak hanya mengajar dengan cara mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga dapat belajar dari pembelajar.
Pengajar bukan seorang instruktur yang hanya memberikan perintah atau mengarahkan kepada pembelajar, melainkan pengajar adalah mitra belajar (partner). Sehingga dalam hal ini kemudian memungkinkan para siswa untuk tidak segan berpendapat, bertanya, bertukar pikiran dengan para pengajar di sekolah.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Cara Daftar Blogger Indonesia Gratis. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengembangan Literasi Digital Melalui Blog Sebagai Media Pembelajaran Sekolah di Era Pandemi"
Posting Komentar