Rekomendasi Tugas yang Bisa Diberikan Guru di Masa Pandemi Corona
fikriamiruddin.com - Persoalan dalam dunia pendidikan seakan tak pernah ada selesainya untuk dibahas. Ditambah lagi dengan keberadaan oknum Guru yang cara mengajarnya lebih mirip gaya PDKT remaja lelaki yang setelah si perempuannya baper, eh malah ditinggalin. Ya begitulah kira-kira realitanya.
Mungkin banyak di antara kita mengidolakan sosok Guru yang kreatif, komunikatif, dan menyenangkan. Namun, hal ini berbeda dengan realitas di lapangan, bahwa kebanyakan Guru disibukkan dengan administrasi, tugas tambahan, dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya banget sama dunia pendidikan.
Alhasil, banyak anak didik yang terlantar, hanya dikasih soal terus-terusan tanpa pernah dibimbing. Tak jarang, banyak pula oknum Guru yang bepergian kesana kemari pada jam pelajaran. Saya kerapkali menyaksikan para oknum Guru ini berkeliaran di kantin, pasar dan bahkan sampai ke mal.
Dalam pertemuan tak sengaja dengan seorang anak didik sebelum pandemi berlangsung, anak ini bercerita betapa membosankannya pelajaran di kelas, setiap pertemuan hanya disuruh merangkum dan merangkum tanpa pernah dijelaskan. Selain merangkum, pekerjaan lain yang biasa dikerjakan adalah mengerjakan soal dan soal.
Baca Juga: Postingan Akun Instagram Jerinx Terkait Teori Konspirasi dan Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Sehingga yang ada anak hanya dipaksa menyelesaikan persoalan-persoalan yang tak pernah ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut anak didik yang saya temui, tak jarang juga ada oknum Guru yang malah tidur saat jam pelajaran. Modusnya sama, yakni ngasih tugas atau soal kepada anak didik, setelah itu tertidur pulaslah sang oknum Guru di kelas.
Di era pandemi seperti sekarang ini, justru malah bertambah jumlah kasus Guru yang hanya memberikan soal habis gitu ngilang. Para Guru yang seharusnya membimbing anak didiknya untuk belajar di rumah, kini justru malah membebani anak didik dengan tugas dan soal-soal yang tak pernah menyelesaikan persoalan. Adanya teknologi bukan malah membuat para oknum Guru ini kreatif, eh kok malah males-malesan lagi dan lagi.
Nih tak kasih beberapa rekomendasi, agar kalian para Guru tak terkesan setiap hari cuma ngasih tugas terus, soal terus habis gitu ngilang entah kemana.
Satu: Ajari Anak Kepedulian Sosial
Dalam kondisi seperti ini, mengajari anak kepedulian sosial tentu lebih penting ketimbang hanya mengajarinya menjawab soal yang tidak pernah mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang bisa Anda lakukan? Agar tak terkesan memberi tugas dan memerintah, Anda juga harus memberikan contoh yang real kepada mereka.
Misalnya sampaikan pada mereka bahwa Anda hari ini telah memberikan makanan buka puasa untuk janda-janda yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Kemudian ajaklah anak didik untuk melakukan hal serupa atau hal lainnya seperti membeli makanan atau produk yang dijual oleh tetangga dan orang-orang sekitar. Hal tersebut lantaran, dengan kondisi seperti ini membeli dagangan cukup berarti dalam membantu kelangsungan hidup mereka.
Baca Juga: Sosok Kekeyi dan Perjuangan Melawan Stereotip
Dua: Ajari Anak Menciptakan Karya
Karya dalam hal ini tentu banyak sekali, dari mulai karya tulis, produk, musik dan lain sebagainya. Apabila Anda Guru bahasa Indonesia, Anda bisa menyuruh anak didik Anda untuk menulis ceritanya dalam kehidupannya sehari-hari selama masa belajar di rumah. Selain cerita, bisa juga dengan bentuk pantun atau puisi. Selanjutnya tugas Anda adalah menyatukan karya mereka menjadi satu kesatuan bisa berbentuk e-book atau sejenisnya.
Apabila Anda adalah Guru Prakarya, Seni Budaya atau Guru lainnya, Anda bisa menyuruh anak-anak untuk membuat sesuatu minimal makanan yang bisa dibagikan kepada orang di sekitar. Selain itu, bisa juga dengan membuat hand sanitizer atau sabun berbahan herbal, yang juga bisa dibagikan kepada orang sekitar. Atau mungkin karya lain seperti musik atau tari-tarian yang minimal bisa menghibur orang-orang dengan diunggah di media sosial.
Tiga: Berikan Kesempatan Mereka untuk Merasakan Ketenangan
Momen belajar di rumah ini adalah momen mereka untuk benar-benar belajar di rumah, belajar dari keluarga, tetangga, dan orang-orang sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membuat mereka terbebani dengan soal-soal yang Anda berikan kepada mereka. Hal tersebut hanya akan membuat mereka terfokus pada gadget dan lupa dengan keadaan di sekitarnya.
Apabila terpaksa memberikan soal, berikanlah soal-soal yang ringan dan tak mengganggu pola pikir dan mental mereka. Sebab di saat kondisi pandemi seperti sekarang ini imun tubuh harus tetap terjaga, agar tidak mudah terpapar virus.
Mungkin itu beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai seorang Guru, yang harusnya menjadi teladan bagi anak bangsa. Bukan malah tidur dan malas-malasan di rumah. Karena dengan mengajar kita bisa belajar.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Mari Bersepakat Bahwa Teori Konspirasi Masih Lebih Baik Ketimbang Prank. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
Mungkin banyak di antara kita mengidolakan sosok Guru yang kreatif, komunikatif, dan menyenangkan. Namun, hal ini berbeda dengan realitas di lapangan, bahwa kebanyakan Guru disibukkan dengan administrasi, tugas tambahan, dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya banget sama dunia pendidikan.
Alhasil, banyak anak didik yang terlantar, hanya dikasih soal terus-terusan tanpa pernah dibimbing. Tak jarang, banyak pula oknum Guru yang bepergian kesana kemari pada jam pelajaran. Saya kerapkali menyaksikan para oknum Guru ini berkeliaran di kantin, pasar dan bahkan sampai ke mal.
Dalam pertemuan tak sengaja dengan seorang anak didik sebelum pandemi berlangsung, anak ini bercerita betapa membosankannya pelajaran di kelas, setiap pertemuan hanya disuruh merangkum dan merangkum tanpa pernah dijelaskan. Selain merangkum, pekerjaan lain yang biasa dikerjakan adalah mengerjakan soal dan soal.
Baca Juga: Postingan Akun Instagram Jerinx Terkait Teori Konspirasi dan Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Sehingga yang ada anak hanya dipaksa menyelesaikan persoalan-persoalan yang tak pernah ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut anak didik yang saya temui, tak jarang juga ada oknum Guru yang malah tidur saat jam pelajaran. Modusnya sama, yakni ngasih tugas atau soal kepada anak didik, setelah itu tertidur pulaslah sang oknum Guru di kelas.
Di era pandemi seperti sekarang ini, justru malah bertambah jumlah kasus Guru yang hanya memberikan soal habis gitu ngilang. Para Guru yang seharusnya membimbing anak didiknya untuk belajar di rumah, kini justru malah membebani anak didik dengan tugas dan soal-soal yang tak pernah menyelesaikan persoalan. Adanya teknologi bukan malah membuat para oknum Guru ini kreatif, eh kok malah males-malesan lagi dan lagi.
Nih tak kasih beberapa rekomendasi, agar kalian para Guru tak terkesan setiap hari cuma ngasih tugas terus, soal terus habis gitu ngilang entah kemana.
Satu: Ajari Anak Kepedulian Sosial
Dalam kondisi seperti ini, mengajari anak kepedulian sosial tentu lebih penting ketimbang hanya mengajarinya menjawab soal yang tidak pernah mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang bisa Anda lakukan? Agar tak terkesan memberi tugas dan memerintah, Anda juga harus memberikan contoh yang real kepada mereka.
Misalnya sampaikan pada mereka bahwa Anda hari ini telah memberikan makanan buka puasa untuk janda-janda yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Kemudian ajaklah anak didik untuk melakukan hal serupa atau hal lainnya seperti membeli makanan atau produk yang dijual oleh tetangga dan orang-orang sekitar. Hal tersebut lantaran, dengan kondisi seperti ini membeli dagangan cukup berarti dalam membantu kelangsungan hidup mereka.
Baca Juga: Sosok Kekeyi dan Perjuangan Melawan Stereotip
Dua: Ajari Anak Menciptakan Karya
Karya dalam hal ini tentu banyak sekali, dari mulai karya tulis, produk, musik dan lain sebagainya. Apabila Anda Guru bahasa Indonesia, Anda bisa menyuruh anak didik Anda untuk menulis ceritanya dalam kehidupannya sehari-hari selama masa belajar di rumah. Selain cerita, bisa juga dengan bentuk pantun atau puisi. Selanjutnya tugas Anda adalah menyatukan karya mereka menjadi satu kesatuan bisa berbentuk e-book atau sejenisnya.
Apabila Anda adalah Guru Prakarya, Seni Budaya atau Guru lainnya, Anda bisa menyuruh anak-anak untuk membuat sesuatu minimal makanan yang bisa dibagikan kepada orang di sekitar. Selain itu, bisa juga dengan membuat hand sanitizer atau sabun berbahan herbal, yang juga bisa dibagikan kepada orang sekitar. Atau mungkin karya lain seperti musik atau tari-tarian yang minimal bisa menghibur orang-orang dengan diunggah di media sosial.
Tiga: Berikan Kesempatan Mereka untuk Merasakan Ketenangan
Momen belajar di rumah ini adalah momen mereka untuk benar-benar belajar di rumah, belajar dari keluarga, tetangga, dan orang-orang sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membuat mereka terbebani dengan soal-soal yang Anda berikan kepada mereka. Hal tersebut hanya akan membuat mereka terfokus pada gadget dan lupa dengan keadaan di sekitarnya.
Apabila terpaksa memberikan soal, berikanlah soal-soal yang ringan dan tak mengganggu pola pikir dan mental mereka. Sebab di saat kondisi pandemi seperti sekarang ini imun tubuh harus tetap terjaga, agar tidak mudah terpapar virus.
Mungkin itu beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai seorang Guru, yang harusnya menjadi teladan bagi anak bangsa. Bukan malah tidur dan malas-malasan di rumah. Karena dengan mengajar kita bisa belajar.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Mari Bersepakat Bahwa Teori Konspirasi Masih Lebih Baik Ketimbang Prank. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Rekomendasi Tugas yang Bisa Diberikan Guru di Masa Pandemi Corona"
Posting Komentar