Bukan Sekedar Gaya-gayaan, Inilah 5 Alasan Seseorang Mengecat Rambut

fikriamiruddin.com - Di era sekarang ini, tindakan mengecat atau mengganti warna rambut tentu sudah bukan hal yang tabu dalam kehidupan masyarakat. Tindakan ini diminati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat dari mulai bayi, balita, sampai manula sekalipun. Jika pada zaman dahulu, mengecat rambut hanya banyak diminati oleh kaum hawa, di era sekarang ini kaum adam pun tidak mau ketinggalan eksis dengan mengecat warna rambut mereka.

Kita bisa mengamati orang-orang yang ada di sekitar, banyak kan di antara mereka yang eksis dengan mengecat atau mengganti warna rambut. Warnanya pun beraneka ragam dari mulai merah, kuning, hijau, hitam, dan bahkan pelangi sekalipun. Lantas apa sih alasan mereka memutuskan untuk mengganti warna rambut? Oke saya akan merangkumnya dalam ulasan sebagai berikut:

Satu: Bintang Iklan

Sebagai bintang iklan, terutama produk pewarna rambut, mau nggak mau bintang iklan harus mau dong mengecat warna rambutnya sesuai dengan pilihan warna yang dijual produk pengiklan. Bayangkan jika bintang iklan sedang mempromosikan pewarna rambut, tapi rambutnya tidak diwarna alias alami? Ya tentu tidak akan menarik minat orang untuk membeli produknya dong, wong bintang iklannya saja nggak mewarnai rambut.

Hal ini juga berlaku untuk bintang iklan sampo atau produk-produk berbau rambut lainnya. Demi memberikan kesan rambut bintang iklan benar-benar hitam pekat dan berkilau, mau nggak mau bintang iklan harus dong mengecat rambutnya dengan pewarna hitam pekat dan berkilau. Kan nggak keren kalau misal pakai warna hitam rambut alami. Selain itu, banyak juga kok iklan sampo yang memakai bintang iklan yang memiliki rambut warna-warni.

Dua: Rambut Mulai Beruban

Coba perhatikan orang-orang berusia lanjut di sekitar kita! Banyak kan di antara mereka yang memutuskan mengecat rambutnya demi terkesan masih gagah dan keren. Padahal menurut saya, rambut mulai beruban tanda penuaan itu adalah hal yang wajar dan setiap orang pasti akan mengalaminya. Coba lihat Pak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang tetap eksis meskipun rambutnya sudah nampak berwarna putih.

Jadi, ketika rambut sudah mulai memutih itu bukanlah sebuah aib, tugas Anda hanyalah menerimanya, itu saja. Namun, apabila Anda sekalian masih tetap memutuskan untuk mewarnai rambut yang sudah memutih itu urusan Anda sekalian dan itu hak Anda untuk mengekspresikan diri, dan saya menghargainya. Lagi pula, siapa lagi yang akan membeli produk semir rambut berwarna hitam kalau bukan Anda sekalian?

Baca Juga: Kenapa Sering Dapat Pesan Pinjaman Online? Berikut Penjelasannya

Tiga: Tuntutan Profesi

Pekerjaan menjadi model, aktris, aktor, penyanyi, atau penata rias adalah beberapa alasan yang mendasari orang untuk mengganti warna rambutnya. Misalnya saja Agnez Mo yang kerapkali mengganti warna dan gaya rambutnya. Selain Agnez Mo tentu banyak sekali pekerja terutama di industri hiburan yang memutuskan untuk mengganti warna rambut. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk impresi kepribadian atau identitas tertentu untuk dapat dikenal.

Selain pekerja hiburan, sebenarnya ada beberapa sektor usaha lain yang menganjurkan karyawannya untuk mengganti warna rambut, misalnya pada sektor pariwisata, penginapan, dan kuliner. Demi memberikan kesan pada pengunjung, banyak hotel dan rumah makan yang menganjurkan karyawannya untuk mengganti warna rambut. Selain itu, kita juga bisa mengamati para penjaga pantai-pantai di Bali yang kebanyakan mengganti warna rambutnya.

Empat: Simbol Perlawanan

Selain alasan profesional bagi para pekerja hiburan, ternyata banyak juga kok orang-orang yang memutuskan mengganti warna rambutnya sebagai simbol perlawanan dan pembangkangan. Hal ini dapat kita lihat pada kelompok anak Punk, emo, dan sejenisnya yang kerapkali mengecat atau mengganti warna rambutnya dengan warna-warna yang mencolok. Hal tersebut mereka lakukan dengan dalih warna rambut adalah wujud kebebasan berekspresi.

Punk sebagai kelompok perlawanan dengan cara membangkang ini menggunakan warna rambut untuk menunjukkan eksistensi kelompok dan perbedaan identitasnya dengan kebanyakan orang pada umumnya. Pembangkangan ini mereka lakukan untuk melawan berbagai tempat kerja dan institusi pendidikan yang kerapkali melarang menggunakan cat rambut. Menurut anak punk, warna rambut tidak berpengaruh dalam proses bekerja dan belajar.

Lima: Mengikuti Karnaval

Tak bisa dipungkiri, demi mengikuti karnaval, pawai, festival, atau sejenisnya, banyak orang memilih untuk mengecat warna rambutnya demi terlihat beda dan berbahaya. Keputusan mengecat rambut saat karnaval ini tentu disesuaikan dengan peran yang dijalani atau kostum yang kebetulan dipakai saat karnaval. Misalnya ketika seseorang kebagian peran sebagai sawi, mau tidak mau harus mengecat rambutnya menjadi hijau.

Hal tersebut dilakukan lantaran untuk memberikan kesan sawi yang segar. Atau mungkin seseorang yang kebagian peran menjadi bule dengan warna rambut pirang, mau tidak mau dirinya harus mengganti warna rambutnya menjadi pirang. Berikutnya bisa juga seseorang berperan menjadi setan merah yang harus mengecat rambutnya menjadi merah menyala layaknya api, dan peran-peran lain yang perlu mengganti warna rambut.

Baca Juga: 3 Lagu Pakdhe Didi Kempot yang Menggambarkan Suasana Pembatasan Sosial

Selain 5 alasan di atas, sebenarnya ada juga kok anak-anak muda yang mengganti warna rambut hanya untuk bersenang-senang dan sekedar mengikuti tren. Namun pada intinya, mengganti warna rambut merupakan salah satu wujud ekspresi diri.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Pandemi Menyelamatkan Anak dari Teror Ketakutan di Sekolah. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.

Share this post