Sejarah Filsafat pada Masa Modern
fikriamiruddin.com - Dalam sejarahnya, filsafat pada masa modern ini dibagi dalam empat bagian, yakni renaissance, barok, aufklarung dan romantik. Tokoh-tokoh pada zaman renaissance adalah tokoh-tokoh yang terkenal di antaranya Machiavelli, Hobber, Thomas More dan Bacon. Pada zaman barok, tokoh-tokoh yang populer di antaranya Descrates, Spinoza dan Leibniz. Pada zaman aufklarung tokoh-tokoh yang terkenal di antaranya Locke, Berkeley dan Immanuel Kant. Sedangkan pada zaman romantik memilik beberapa tokoh penting yakni Schelling dan Hegel.
1. Zaman Renaissance
Jembatan antara abada pertengahan dan zaman Modern, periode antara sekitar 1400 dan 1600, disebut sebagai zaman “kelahiran kembali”. Pada zaman renaissance kebudayaan klasik dihidupkan kembali. Kesusasteraan, seni dan filsafat mencari inspirasi mereka dalam warisan Yunani-Romawi. Filosof-filosof penting pada zaman renaissance ini di antaranya adalah Nicollo Machiavelli (1469-1527), Thomas Hobbes (1588-1679), Thomas More (1478-1535) dan Francis Bacon (1561-1626).
Pembaharuan terpenting yang kelihatan dalam filsafat renaissance adalah “antroposentris”-nya. Pusat perhatian pemikiran tersebut tidak lagi kosmos, seperti pada zaman kuno, atau Tuhan, seperti dalam Abad Pertengahan, melainkan manusia. Mulai saat ini manusialah yang dianggap sebagai titik fokus dari kenyataan.
2. Zaman Barok
Filosof-filosof pada zaman Barok ini antara lain adalah Rene Descartes (1596-1650), Barukh de Spinoza (1632-1677) dan Gottfried Leibniz (1646-1710). Filosof-filosof ini menekankan kemungkinan-kemungkinan akal budi (rasionalitas) manusia. Mereka semua juga ahli dalam bidang matematika. Masa Barok ini pula ditandai dengan perang 30 tahun yang tentu saja sangat merugikan Jerman.
Baca Juga: Sejarah Filsafat: Masa Kuno
Maka dari itu kemudian muncul penguasa baru Eropa yakni Prancis. Filsafat pada masa Barok ini ditandai dengan sebuah pertentangan yang sengit antara idealisme dan materialisme. Selain itu, orang-orang pada zaman Barok ini berusaha menambahkan kesan mewah dalam memeprluas batasan realitas kehidupan dengan berbagai khayalan yang fantastis seperti halnya cita-cita.
3. Zaman Aufklarung
Adab ke delapan belas memperlihatkan perkembangan baru lagi. Setelah reformasi, setelah renaissance dan setelah rasionalisme dari zaman Barok, kemudian pada zaman ini manusia telah dianggap “dewasa”. Pada periode ini dalam sejarah Barat disebut dengan zaman pencerahan atau “Fajar Budi” yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “Enlightenment”, sedangkan dalam bahasa Jerman dikenal dengan “Aufklarung”.
Di antara filosof-filosof besar pada zaman ini tersebar di berbagai Negara Eropa, di Inggris, misalnya adalah John Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753) dan David Hume (1711-1776). Di Prancis ada Jean Jacque Rousseau (1712-1778) dan di Jerman ada Immanuel Kant (1724-1804), yang telah menciptakan pandangan kritisisme yang merupakan sintesis dari rasionalisme dan empirisme dan yang dianggap sebagai filosof terpenting pada zaman modern.
Baca Juga: Sejarah Filsafat pada Masa Klasik
4. Zaman Romantik
Filosof besar dari zaman Romantik ini yakni di antaranya adalah J. Fichte (1762-1814), F. Schelling (1775-1854) dan G.W.F. Hegel (1770-1831) yang merupakan filosof terkemuka dari Jerman. Aliran yang diwakili oleh ketiga filosof yang sudah disebutkan di atas disebut dengan “idealisme”. Aliran idealisme merupakan rumusan pemikiran yang memprioritaskan ide-ide, berlawanan dengan “materialisme” yang memprioritaskan dunia materi.
Maka dari itu orientasi filsafat pada aliran ini ditandai dengan keagamaan yang kuat dengan segala sesuatunya yang dapat diketahui. Dalam hal ini Hegel juga sedang mengkritik teori dari Kant yang mengatakan bahwa eksistensi Tuhan sebagai “all perfect being”. Maka dari itu kemudian Hegel mengtakan kepada Kant bahwa jangan menyamakan eksistensi Tuhan (infinite) dengan eksistensi yang finite.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Filsafat pada Masa Abad Pertengahan. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
1. Zaman Renaissance
Jembatan antara abada pertengahan dan zaman Modern, periode antara sekitar 1400 dan 1600, disebut sebagai zaman “kelahiran kembali”. Pada zaman renaissance kebudayaan klasik dihidupkan kembali. Kesusasteraan, seni dan filsafat mencari inspirasi mereka dalam warisan Yunani-Romawi. Filosof-filosof penting pada zaman renaissance ini di antaranya adalah Nicollo Machiavelli (1469-1527), Thomas Hobbes (1588-1679), Thomas More (1478-1535) dan Francis Bacon (1561-1626).
Pembaharuan terpenting yang kelihatan dalam filsafat renaissance adalah “antroposentris”-nya. Pusat perhatian pemikiran tersebut tidak lagi kosmos, seperti pada zaman kuno, atau Tuhan, seperti dalam Abad Pertengahan, melainkan manusia. Mulai saat ini manusialah yang dianggap sebagai titik fokus dari kenyataan.
2. Zaman Barok
Filosof-filosof pada zaman Barok ini antara lain adalah Rene Descartes (1596-1650), Barukh de Spinoza (1632-1677) dan Gottfried Leibniz (1646-1710). Filosof-filosof ini menekankan kemungkinan-kemungkinan akal budi (rasionalitas) manusia. Mereka semua juga ahli dalam bidang matematika. Masa Barok ini pula ditandai dengan perang 30 tahun yang tentu saja sangat merugikan Jerman.
Baca Juga: Sejarah Filsafat: Masa Kuno
Maka dari itu kemudian muncul penguasa baru Eropa yakni Prancis. Filsafat pada masa Barok ini ditandai dengan sebuah pertentangan yang sengit antara idealisme dan materialisme. Selain itu, orang-orang pada zaman Barok ini berusaha menambahkan kesan mewah dalam memeprluas batasan realitas kehidupan dengan berbagai khayalan yang fantastis seperti halnya cita-cita.
3. Zaman Aufklarung
Adab ke delapan belas memperlihatkan perkembangan baru lagi. Setelah reformasi, setelah renaissance dan setelah rasionalisme dari zaman Barok, kemudian pada zaman ini manusia telah dianggap “dewasa”. Pada periode ini dalam sejarah Barat disebut dengan zaman pencerahan atau “Fajar Budi” yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “Enlightenment”, sedangkan dalam bahasa Jerman dikenal dengan “Aufklarung”.
Di antara filosof-filosof besar pada zaman ini tersebar di berbagai Negara Eropa, di Inggris, misalnya adalah John Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753) dan David Hume (1711-1776). Di Prancis ada Jean Jacque Rousseau (1712-1778) dan di Jerman ada Immanuel Kant (1724-1804), yang telah menciptakan pandangan kritisisme yang merupakan sintesis dari rasionalisme dan empirisme dan yang dianggap sebagai filosof terpenting pada zaman modern.
Baca Juga: Sejarah Filsafat pada Masa Klasik
4. Zaman Romantik
Filosof besar dari zaman Romantik ini yakni di antaranya adalah J. Fichte (1762-1814), F. Schelling (1775-1854) dan G.W.F. Hegel (1770-1831) yang merupakan filosof terkemuka dari Jerman. Aliran yang diwakili oleh ketiga filosof yang sudah disebutkan di atas disebut dengan “idealisme”. Aliran idealisme merupakan rumusan pemikiran yang memprioritaskan ide-ide, berlawanan dengan “materialisme” yang memprioritaskan dunia materi.
Maka dari itu orientasi filsafat pada aliran ini ditandai dengan keagamaan yang kuat dengan segala sesuatunya yang dapat diketahui. Dalam hal ini Hegel juga sedang mengkritik teori dari Kant yang mengatakan bahwa eksistensi Tuhan sebagai “all perfect being”. Maka dari itu kemudian Hegel mengtakan kepada Kant bahwa jangan menyamakan eksistensi Tuhan (infinite) dengan eksistensi yang finite.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Filsafat pada Masa Abad Pertengahan. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Sejarah Filsafat pada Masa Modern"
Posting Komentar