Tips Mengunjungi Hutan Hujan Tropis yang Masih Alami
fikriamiruddin.com - Beberapa daerah di hutan hujan tropis memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan keluar dari jalan setapak yang sudah tersedia ke daerah yang mungkin cukup alami dan belum terjamah oleh segala bentuk aktivitas manusia. Mungkin daerah tersebut akan sangat mudah kita jamah, akan tetapi kemungkinan besar daerah tersebut juga merupakan habitat bagi hewan yang mungkin sangat sensitif terhadap kehadiran manusia.
Biasanya juga kita tentu tidak akan menemukan tempat untuk menaruh kendaraan sekalipun. Apabila kita membawa kendaraan, sebaiknya kunjungilah di jalan dan trails yang sudah tersedia dan memang didesain untuk kendaraan bisa masuk. Mengunjungi hutan hujan tropis yang masih alami sebaiknya hanya jika area tersebut memang terbuka untuk umum. Berikut ini tips jika kita ingin mengunjungi hutan hujan tropis yang masih alami di antaranya:
1. Jumlah Anggota Grup Terbatas (Jumlah Kecil)
Saat melakukan perjalanan atau berkemah di hutan yang masih alami, sebaiknya jumlah maksimum adalah terdiri 4-6 orang saja. Jumlah yang terbatas ini tentu akan sangat menguntungkan bagi kita sebagai penyeimbang antara safety dan low impact.
2. Lakukan Perjalanan di Permukaan yang Keras
Permukaan keras misalnya bebatuan, kerikil, pasir, atau mungkin tumpukan ranting dan daun yang jatuh. Cobalah untuk memakai permukaan ini untuk berjalan atau berkemah sebisa mungkin. Jika memang tidak ada, maka pilihlah permukaan yang menurut kita keras. Permukaan yang cukup keras adalah tempat di mana kita dapat melangkah tanpa meninggalkan tanda-tanda kehadiran yang permanen.
3. Hindari Permukaan yang Mudah Rusak
Permukaan mudah rusak yang dimaksud adalah habibat liar, atau daerah lain di mana kehadiran kita hanya akan meninggalkan dampak yang permanen terhadap kehidupan liar, tumbuhan, atau permukaan tanah. Lindungilah tumbuhan yang mudah rusak atau tumbuhan unik sepeti semaian bibit, lumut dan lainnya. Saat melintasi area yang sukar untuk dihindari, lakukanlah dengan melangkah di atas tumbuhan tersebut atau menyelinap di antara tumbuhan tersebut dengan tanpa merusaknya.
Pada daerah yang berlumpur, semua tumbuhan merupakan tumbuhan yang mudah rusak. Tumbuhan membantu menahan humus organik yang jatuh dan mudah terkikis air. Akar pohon terlihat dan akan lebih mudah rusak saat tanah lumpur terkikis.
4. Jangan Meninggalkan Tanda
Hindarilah meninggalkan tanda-tanda seperti halnya tumpukan batu atau sayatan pada pepohonan. Hal ini tentu saja akan membuat pengunjung berikutnya akan meniru tingkah laku kita. Hindarilah berkemah di dekat jalan setapak, air atau pengunjung lain. dengan demikian, kita akan lebih menikmati kesendirian dan kehidupan liar.
Baca Juga: Jangan Meninggalkan Apapun Kecuali Jejak
5. Kurangi Dampak di Perkemahan
Perjalanan kecil bolak-balik di area perkemahan merupakan hal yang paling sering mengakibatkan dampak. Jalan keluarnya adalah memilih permukaan yang keras sebagai jalan akses bolak-balik sehingga meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi. Sebisa mungkin kurangilah mondar-mandir di areal camp dan buatlah rute pergerakan yang berubah-ubah untuk menghindari kerusakan pada tumbuhan yang mudah rusak.
Sehingga dalam hal ini sebaiknya gunakanlah sandal yang empuk di sekitar area camp. Sebisa mungkin jangan memakai sepatu boot yang bersol keras di areal perkemahan.
6. Hindari Pembukaan Jalur Baru
Jika hutan yang dilewati terlalu lebat dan kita merasa perlu menyela jalan setapak untuk menghindarinya, sebaiknya jika kita berbalik ke arah kita datang dan mencari rute lain yang menungkinkan. Perjalanan keluar dari jalan setapak di hutan yang masih alami dan membuat jalan baru bukanlah aktivitas rekreasi yang dapat dapat dimaafkan pada lokasi hutan lindung.
Hal tersebut sudah selayaknya menjadi wewenang pengelola hutan lindung. Navigasi di hutan hujan tropis yang lebat sangatlah susah tanpa kemampuan peta dan kompas yang baik atau tidak mengenal medannya dengan baik.
Baca Juga: Tips Berkemah di Hutan Hujan Tropis
7. Batasi Lama Tinggal
Meninggalkan tempat perkemahan setelah satu atau dua malam merupakan keputusan yang sangat tepat dalam meminimalisir dampak yang mungkin terjadi pada kita maupun kehidupan alam liar. Pastikan juga tempat perkemahan yang sudah kita tempati tersebut kembali seperti sediakala ketika kita meninggalkannya.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Cara Merencanakan Perjalanan Pendakian Gunung dengan Baik. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
Biasanya juga kita tentu tidak akan menemukan tempat untuk menaruh kendaraan sekalipun. Apabila kita membawa kendaraan, sebaiknya kunjungilah di jalan dan trails yang sudah tersedia dan memang didesain untuk kendaraan bisa masuk. Mengunjungi hutan hujan tropis yang masih alami sebaiknya hanya jika area tersebut memang terbuka untuk umum. Berikut ini tips jika kita ingin mengunjungi hutan hujan tropis yang masih alami di antaranya:
1. Jumlah Anggota Grup Terbatas (Jumlah Kecil)
Saat melakukan perjalanan atau berkemah di hutan yang masih alami, sebaiknya jumlah maksimum adalah terdiri 4-6 orang saja. Jumlah yang terbatas ini tentu akan sangat menguntungkan bagi kita sebagai penyeimbang antara safety dan low impact.
2. Lakukan Perjalanan di Permukaan yang Keras
Permukaan keras misalnya bebatuan, kerikil, pasir, atau mungkin tumpukan ranting dan daun yang jatuh. Cobalah untuk memakai permukaan ini untuk berjalan atau berkemah sebisa mungkin. Jika memang tidak ada, maka pilihlah permukaan yang menurut kita keras. Permukaan yang cukup keras adalah tempat di mana kita dapat melangkah tanpa meninggalkan tanda-tanda kehadiran yang permanen.
3. Hindari Permukaan yang Mudah Rusak
Permukaan mudah rusak yang dimaksud adalah habibat liar, atau daerah lain di mana kehadiran kita hanya akan meninggalkan dampak yang permanen terhadap kehidupan liar, tumbuhan, atau permukaan tanah. Lindungilah tumbuhan yang mudah rusak atau tumbuhan unik sepeti semaian bibit, lumut dan lainnya. Saat melintasi area yang sukar untuk dihindari, lakukanlah dengan melangkah di atas tumbuhan tersebut atau menyelinap di antara tumbuhan tersebut dengan tanpa merusaknya.
Pada daerah yang berlumpur, semua tumbuhan merupakan tumbuhan yang mudah rusak. Tumbuhan membantu menahan humus organik yang jatuh dan mudah terkikis air. Akar pohon terlihat dan akan lebih mudah rusak saat tanah lumpur terkikis.
4. Jangan Meninggalkan Tanda
Hindarilah meninggalkan tanda-tanda seperti halnya tumpukan batu atau sayatan pada pepohonan. Hal ini tentu saja akan membuat pengunjung berikutnya akan meniru tingkah laku kita. Hindarilah berkemah di dekat jalan setapak, air atau pengunjung lain. dengan demikian, kita akan lebih menikmati kesendirian dan kehidupan liar.
Baca Juga: Jangan Meninggalkan Apapun Kecuali Jejak
5. Kurangi Dampak di Perkemahan
Perjalanan kecil bolak-balik di area perkemahan merupakan hal yang paling sering mengakibatkan dampak. Jalan keluarnya adalah memilih permukaan yang keras sebagai jalan akses bolak-balik sehingga meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi. Sebisa mungkin kurangilah mondar-mandir di areal camp dan buatlah rute pergerakan yang berubah-ubah untuk menghindari kerusakan pada tumbuhan yang mudah rusak.
Sehingga dalam hal ini sebaiknya gunakanlah sandal yang empuk di sekitar area camp. Sebisa mungkin jangan memakai sepatu boot yang bersol keras di areal perkemahan.
6. Hindari Pembukaan Jalur Baru
Jika hutan yang dilewati terlalu lebat dan kita merasa perlu menyela jalan setapak untuk menghindarinya, sebaiknya jika kita berbalik ke arah kita datang dan mencari rute lain yang menungkinkan. Perjalanan keluar dari jalan setapak di hutan yang masih alami dan membuat jalan baru bukanlah aktivitas rekreasi yang dapat dapat dimaafkan pada lokasi hutan lindung.
Hal tersebut sudah selayaknya menjadi wewenang pengelola hutan lindung. Navigasi di hutan hujan tropis yang lebat sangatlah susah tanpa kemampuan peta dan kompas yang baik atau tidak mengenal medannya dengan baik.
Baca Juga: Tips Berkemah di Hutan Hujan Tropis
7. Batasi Lama Tinggal
Meninggalkan tempat perkemahan setelah satu atau dua malam merupakan keputusan yang sangat tepat dalam meminimalisir dampak yang mungkin terjadi pada kita maupun kehidupan alam liar. Pastikan juga tempat perkemahan yang sudah kita tempati tersebut kembali seperti sediakala ketika kita meninggalkannya.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Cara Merencanakan Perjalanan Pendakian Gunung dengan Baik. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Tips Mengunjungi Hutan Hujan Tropis yang Masih Alami"
Posting Komentar