Cara Kerja Tim SAR yang Harus Diketahui Pendaki Gunung
fikriamiruddin.com - Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai cara kerja tim SAR dalam melakukan pencarian korban yang hilang dalam pendakian gunung. Sehingga diharapkan dengan memahami cara kerja tim SAR maka para pendaki yang kemungkinan tersasar di gunung akan dapat dengan mudah membantu tim SAR untuk dapat segera menemukannya.
Istilah SAR bukan merupakan sesuatu yang asing bagi para pegiat alam bebas, termasuk para pendaki gunung dan masyarakat. Akan tetapi, tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara kerja tim SAR itu sendiri. Sehingga dalam hal ini sangat perlu sekali dibahas mengenai komponen-komponen di dalam SAR beserta kinerjanya.
Dalam kegiatan SAR terdapat empat unsur yang dapat dijadikan sebagai penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang kesuksesan tim SAR dalam melaksanakan setiap operasinya di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Locate, kemampuan untuk menentukan lokasi survivor (korban). Dalam hal ini diperlukan pengetahuan dalam menangani data peristiwa, keadaan survivor, keadaan medan yang dihadapi dan lain sebagainya.
2. Reach, yakni kemampuan untuk dapat mencapai survivor (korban). Dalam hal ini maka diperlukan keterampilan mendaki gunung, rock climbing (panjat tebing), teknik bertahan hidup di alam bebas, peta, kompas, membaca jejak, orientasi medan, dan lain sebagainya.
3. Stabilize, yakni kemampuan untuk dapat menentramkan survivor (korban). Sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan pengetahuan mengenai P3K, gawat darurat, dan lain sebagainya.
4. Evacute, yakni keterampilan dalam membawa survivor (korban). Sehingga dalam hal ini diperlukan keterampilan seperti halnya reach.
Baca Juga: Cara Efisien untuk Mencari Pertolongan Saat Tersesat di Hutan
Selain itu, pengetahuan mengenai komunikasi juga mutlak dibutuhkan agar setiap perkembangan operasi SAR dapat dilaporkan kepada atasan.
Tahapan SAR
Terdapat beberapa tahapan SAR, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Awarness Stage (tahapan keragu-raguan), menyadaari bahwa keadaan darurat telah terjadi.
2. Initial Action (tahapan kesiapan), melaksanakan segala sesuatunya sebagai tanggapan terhadap suatu kecelakaan, termasuk juga mendapatkan segala informasi mengenai survivor.
3. Planning Stage (tahapan perencanaan), termasuk pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang diperlukan.
4. Operation Stage (tahapan operasi), seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai.
5. Report Stage (tahapan laporan), terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang sudah dilaksanakan.
Bagan Organisasi SAR
1. SAR COORDINATOR (SC)
Seorang pejabat wilayah/daerah yang dikarenakan jabatan, memiliki fungsi wewenang dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada Kantor Koordinasi SAR (KKR) untuk melaksanakan organisasi SAR.
2. SAR MISSION COORDINATOR (SMC)
Bertugas pada kejadian SAR, melakukan evaluasi kejadian, perencanaan, serta koordinasi pencarian, sejak ditunjuk sebagai SMC hingga sampai operasi dinyatakan selesai. Jika wilayah pencarian terlalu luas dapat ditunjuk beberapa SMC dengan batas wilayah pencarian masing-masing dengan pembagian yang jelas.
3. ON SCENE COMMANDER (OSC)
Ditunjuk oleh SMC untuk melakukan koordinasi dan pengaturan terhadap suatu misi SAR di tempat kejadian. Jika pencarian menggunakan lebih dari dua unit SAR maka diharuskan ada OSC.
4. Search Rescue Unit (SRU)
Merupakan tim yang secara nyata melaksanakan operasi SAR. Wewenangnya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh OSC/SMC.
Baca Juga: Basic Life Support dalam Kegiatan Alam Bebas
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai SAR, para pendaki gunung bisa mengikuti seminar atau pelatihan terkait dengan SAR yang biasa dilaksanakan oleh perwakilan di tiap-tiap daerah. Selain itu juga, bisa menambah wawasan dan pengalaman dengan bergabung sebagai relawan dalam setiap operasi SAR.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: 7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
Istilah SAR bukan merupakan sesuatu yang asing bagi para pegiat alam bebas, termasuk para pendaki gunung dan masyarakat. Akan tetapi, tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara kerja tim SAR itu sendiri. Sehingga dalam hal ini sangat perlu sekali dibahas mengenai komponen-komponen di dalam SAR beserta kinerjanya.
Dalam kegiatan SAR terdapat empat unsur yang dapat dijadikan sebagai penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang kesuksesan tim SAR dalam melaksanakan setiap operasinya di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Locate, kemampuan untuk menentukan lokasi survivor (korban). Dalam hal ini diperlukan pengetahuan dalam menangani data peristiwa, keadaan survivor, keadaan medan yang dihadapi dan lain sebagainya.
2. Reach, yakni kemampuan untuk dapat mencapai survivor (korban). Dalam hal ini maka diperlukan keterampilan mendaki gunung, rock climbing (panjat tebing), teknik bertahan hidup di alam bebas, peta, kompas, membaca jejak, orientasi medan, dan lain sebagainya.
3. Stabilize, yakni kemampuan untuk dapat menentramkan survivor (korban). Sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan pengetahuan mengenai P3K, gawat darurat, dan lain sebagainya.
4. Evacute, yakni keterampilan dalam membawa survivor (korban). Sehingga dalam hal ini diperlukan keterampilan seperti halnya reach.
Baca Juga: Cara Efisien untuk Mencari Pertolongan Saat Tersesat di Hutan
Selain itu, pengetahuan mengenai komunikasi juga mutlak dibutuhkan agar setiap perkembangan operasi SAR dapat dilaporkan kepada atasan.
Tahapan SAR
Terdapat beberapa tahapan SAR, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Awarness Stage (tahapan keragu-raguan), menyadaari bahwa keadaan darurat telah terjadi.
2. Initial Action (tahapan kesiapan), melaksanakan segala sesuatunya sebagai tanggapan terhadap suatu kecelakaan, termasuk juga mendapatkan segala informasi mengenai survivor.
3. Planning Stage (tahapan perencanaan), termasuk pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang diperlukan.
4. Operation Stage (tahapan operasi), seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai.
5. Report Stage (tahapan laporan), terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang sudah dilaksanakan.
Bagan Organisasi SAR
1. SAR COORDINATOR (SC)
Seorang pejabat wilayah/daerah yang dikarenakan jabatan, memiliki fungsi wewenang dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada Kantor Koordinasi SAR (KKR) untuk melaksanakan organisasi SAR.
2. SAR MISSION COORDINATOR (SMC)
Bertugas pada kejadian SAR, melakukan evaluasi kejadian, perencanaan, serta koordinasi pencarian, sejak ditunjuk sebagai SMC hingga sampai operasi dinyatakan selesai. Jika wilayah pencarian terlalu luas dapat ditunjuk beberapa SMC dengan batas wilayah pencarian masing-masing dengan pembagian yang jelas.
3. ON SCENE COMMANDER (OSC)
Ditunjuk oleh SMC untuk melakukan koordinasi dan pengaturan terhadap suatu misi SAR di tempat kejadian. Jika pencarian menggunakan lebih dari dua unit SAR maka diharuskan ada OSC.
4. Search Rescue Unit (SRU)
Merupakan tim yang secara nyata melaksanakan operasi SAR. Wewenangnya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh OSC/SMC.
Baca Juga: Basic Life Support dalam Kegiatan Alam Bebas
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai SAR, para pendaki gunung bisa mengikuti seminar atau pelatihan terkait dengan SAR yang biasa dilaksanakan oleh perwakilan di tiap-tiap daerah. Selain itu juga, bisa menambah wawasan dan pengalaman dengan bergabung sebagai relawan dalam setiap operasi SAR.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: 7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Cara Kerja Tim SAR yang Harus Diketahui Pendaki Gunung"
Posting Komentar