Hewan yang Bisa Dimakan Saat Survival di Alam Bebas
fikriamiruddin.com - Survivor harus mengetahui kebutuhan nutrisi tubuh dan bagaimana cara mendapatkannya. Tubuh yang sehat dapat bertahan beberapa hari tanpa makan. Sedangkan makanan sangatlah penting untuk memasok kehangatan dan tenaga untuk dapat memulihkan tubuh setelah bekerja keras, terluka atau sakit. Tujuh puluh kalori per jam sangat dibutuhkan tubuh hanya untuk bernafas dan melakukan gerakan dasar tubuh. Sumber makanan di alam bebas kita dapatkan dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sumber Makanan Hewani di Alam Bebas
Makanan yang bersumber dari hewani adalah makanan yang banyak mengandung lemak dan protein. Jenis-jenis hewan yang dapat dijadikan sebagai sumber makanan di antaranya adalah jenis unggas, jenis reptilia, jenis serangga, jenis binatang lunak (cacing), dan jenis binatang bertulang belakang.
Baca Juga: Cara Membuat Api Saat Darurat di Alam Bebas
Dalam menangkap binatang sebaiknya konsentrasikan untuk menangkap hewan yang lebih kecil, kecuali jika kita memang memiliki kesempatan dalam menangkap hewan yang lebih besar. Proses penyajian hewan spesies kecil juga lebih mudah. Hewan yang dapat dimakan lebih banyak jumlahnya daripada yang tidak bisa dimakan. Untuk dapat menangkap hewan, kita perlu mengenali terlebih dahulu kebiasaan hewan tersebut. Misalnya hewan yang paling baik untuk dipasangi perangkap adalah hewan yang mendiami daerah tertentu dan mendiami sarang.
Hewan yang mempunyai daerah tempat makan yang tetap ini dan juga hewan yang mempunyai jalur yang selalu dilaluinya untuk pergi dari satu daerah ke daerah lain. Maka dari itu kita juga perlu mengetahui jenis makanan hewan sasaran kita. Jenis-jenis hewan yang dapat kita manfaatkan ketika sedang survival di alam bebas adalah sebagai berikut:
1. Serangga
Serangga adalah bentuk kehidupan yang paling banyak ditemui di bumi dan mudah sekali untuk ditangkap. Serangga dapat mengandung 65 hingga 80 persen protein dibandingkan dengan daging sapi yang hanya sekitar 20 persen. Serangga yang perlu kita hindari adalah yang menyengat atau menggigit, berbulu atau serangga yang berwarna cerah, dan ulat bulu serta serangga yang memiliki bau tajam. Selain itu, hindari juga laba-laba dan serangga pembawa penyakit seperti halnya kutu, lalat dan nyamuk.
Batang pohon yang lapuk yang ada di tanah merupakan tempat yang tepat untuk mendapatkan berbagai macam serangga, termasuk di dalamnya semut, rayap, kumbang, ulat dan larva kumbang. Jangan sampai kita tidak memeriksa sarang serangga di tanah. Daerah berumput, seperti halnya lapangan, merupakan area yang bagus untuk mencari serangga dikarenakan gampang terlihat.
2. Cacing
Cacing adalah sumber protein yang cukup bagus. Untuk mendapatkan cacing galilah humus yang lembab untuk menemukannya atau lihat permukaan tanah setelah terguyur hujan. Setelah cacing kita tangkap, masukkan ke dalam air bersih yang dapat kita minum untuk beberapa menit. Cacing akan secara alami membersihkan dirinya. Kemudian cacing dapat kita makan dalam keadaan mentah.
3. Kerang dan Udang Air Tawar
Udang air tawar berukuran rata-rata 0,24 cm hingga 2,5 cm dan dapat kita temukan dalam jumlah koloni yang cukup besar pada algae yang mengapung atau di lumpur dasar telaga dan danau. Udang sungai masih satu spesies dengan lobster laut dan kepiting, kita dapat membedakan dari kerangka luarnya yang keras dan lima pasang kakinya, sepasang kaki depan mempunyai penjepit yang besar.
Udang sungai aktif pada malam hari, akan tetapi kita dapat menemukannya pada siang hari dengan mencarinya di bawah dan di sekitar bebatuan di sungai. Kita juga dapat menemukaannya pada lumpur dekat pojokan sungai yang seperti lubang bergelembung yang merupakan sarangnya.
4. Hewan Amfibi
Katak mudah sekali dijumpai di sekitar sungai air tawar. Katak jarang berpindah dari permukaan air yang aman. Saat melihat bahaya, katak akan menyelam ke dalam air dan mengubur diri dalam lumpur dan reruntuhan ranting pohon di dasar sungai. Terdapat beberapa jenis katak yang beracun, maka hindarilah yang berwarna cerah atau jenis yang mempunyai perbedaan dengan tanda “X” pada punggungnya.
Jangan samapai tidak bisa membedakan katak dengan kodok. Kita biasanya akan menemukan kodok di daerah yang cukup kering. Beberapa spesies kodok mengandung racun pada kulitnya sebagai senjata. Untuk dapat emnghindari keracunan, sebaiknya jangan memakan kodok.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Air di Gunung Hutan
5. Reptilia
Reptil juga merupakan sumber protein yang bagus dan relatif mudah untuk ditangkap. Kita harus memasaknya. Akan tetati saat kondisi darurat, kita dapat memakannya mentah-mentah. Daging segarnya mungkin akan memindahkan parasit, tetapi karena reptil adalah hewan yang berdarah dingin, maka tidak akan membawa penyakit dari darah hewan yang berdarah hangat. Hindari juga ular berbisa dan buaya yang mengandung bahaya dari survivor.
6. Burung
Semua spesies burung dapat dimakan, akan tetapi yang membedakan adalah rasanya. Seperti hewan liar lainnya, kita harus mengerti kebiasaan burung agar memiliki peluang untuk dapat menangkapnya. Kita bisa menangkap merpati, seperti halnya spesies lainnya hanya dengan tangan dari tempatnya bertengger pada malam hari. Selama musim bersarang, beberapa spesies tidak akan meninggalkan sarang walaupun didekati. Mengetahui di mana dan kapan burung bersarang tentu akan memudahkan kita untuk dapat menangkapnya.
Biasanya burung cenderung memiliki jalur terbang yang tetap dari tempatnya bertengger menuju tempat makan atau minum dan sebagainya. Pengamatan dengan seksama akan membuka rahasia di mana jalur terbangnya dan memberikan indikasi daerah yang baik untuk menangkap burung dengan jaring yang direntangkan memotong jalur terbangnya.
7. Mamalia
Mamalia adalah sumber protein yang cukup bagus. Semua mamalia dapat dimakan, akan tetapi tidak mudah untuk menangkapnya. Untuk mendapatkannya kita bisa dengan berburu atau membuat perangkap.
Mungkin cukup sekian yang dapat kita bahas dalam kesempatan kali ini, silahkan baca juga: Pengertian Survival dalam Kegiatan Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
Sumber Makanan Hewani di Alam Bebas
Makanan yang bersumber dari hewani adalah makanan yang banyak mengandung lemak dan protein. Jenis-jenis hewan yang dapat dijadikan sebagai sumber makanan di antaranya adalah jenis unggas, jenis reptilia, jenis serangga, jenis binatang lunak (cacing), dan jenis binatang bertulang belakang.
Baca Juga: Cara Membuat Api Saat Darurat di Alam Bebas
Dalam menangkap binatang sebaiknya konsentrasikan untuk menangkap hewan yang lebih kecil, kecuali jika kita memang memiliki kesempatan dalam menangkap hewan yang lebih besar. Proses penyajian hewan spesies kecil juga lebih mudah. Hewan yang dapat dimakan lebih banyak jumlahnya daripada yang tidak bisa dimakan. Untuk dapat menangkap hewan, kita perlu mengenali terlebih dahulu kebiasaan hewan tersebut. Misalnya hewan yang paling baik untuk dipasangi perangkap adalah hewan yang mendiami daerah tertentu dan mendiami sarang.
Hewan yang mempunyai daerah tempat makan yang tetap ini dan juga hewan yang mempunyai jalur yang selalu dilaluinya untuk pergi dari satu daerah ke daerah lain. Maka dari itu kita juga perlu mengetahui jenis makanan hewan sasaran kita. Jenis-jenis hewan yang dapat kita manfaatkan ketika sedang survival di alam bebas adalah sebagai berikut:
1. Serangga
Serangga adalah bentuk kehidupan yang paling banyak ditemui di bumi dan mudah sekali untuk ditangkap. Serangga dapat mengandung 65 hingga 80 persen protein dibandingkan dengan daging sapi yang hanya sekitar 20 persen. Serangga yang perlu kita hindari adalah yang menyengat atau menggigit, berbulu atau serangga yang berwarna cerah, dan ulat bulu serta serangga yang memiliki bau tajam. Selain itu, hindari juga laba-laba dan serangga pembawa penyakit seperti halnya kutu, lalat dan nyamuk.
Batang pohon yang lapuk yang ada di tanah merupakan tempat yang tepat untuk mendapatkan berbagai macam serangga, termasuk di dalamnya semut, rayap, kumbang, ulat dan larva kumbang. Jangan sampai kita tidak memeriksa sarang serangga di tanah. Daerah berumput, seperti halnya lapangan, merupakan area yang bagus untuk mencari serangga dikarenakan gampang terlihat.
2. Cacing
Cacing adalah sumber protein yang cukup bagus. Untuk mendapatkan cacing galilah humus yang lembab untuk menemukannya atau lihat permukaan tanah setelah terguyur hujan. Setelah cacing kita tangkap, masukkan ke dalam air bersih yang dapat kita minum untuk beberapa menit. Cacing akan secara alami membersihkan dirinya. Kemudian cacing dapat kita makan dalam keadaan mentah.
3. Kerang dan Udang Air Tawar
Udang air tawar berukuran rata-rata 0,24 cm hingga 2,5 cm dan dapat kita temukan dalam jumlah koloni yang cukup besar pada algae yang mengapung atau di lumpur dasar telaga dan danau. Udang sungai masih satu spesies dengan lobster laut dan kepiting, kita dapat membedakan dari kerangka luarnya yang keras dan lima pasang kakinya, sepasang kaki depan mempunyai penjepit yang besar.
Udang sungai aktif pada malam hari, akan tetapi kita dapat menemukannya pada siang hari dengan mencarinya di bawah dan di sekitar bebatuan di sungai. Kita juga dapat menemukaannya pada lumpur dekat pojokan sungai yang seperti lubang bergelembung yang merupakan sarangnya.
4. Hewan Amfibi
Katak mudah sekali dijumpai di sekitar sungai air tawar. Katak jarang berpindah dari permukaan air yang aman. Saat melihat bahaya, katak akan menyelam ke dalam air dan mengubur diri dalam lumpur dan reruntuhan ranting pohon di dasar sungai. Terdapat beberapa jenis katak yang beracun, maka hindarilah yang berwarna cerah atau jenis yang mempunyai perbedaan dengan tanda “X” pada punggungnya.
Jangan samapai tidak bisa membedakan katak dengan kodok. Kita biasanya akan menemukan kodok di daerah yang cukup kering. Beberapa spesies kodok mengandung racun pada kulitnya sebagai senjata. Untuk dapat emnghindari keracunan, sebaiknya jangan memakan kodok.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Air di Gunung Hutan
5. Reptilia
Reptil juga merupakan sumber protein yang bagus dan relatif mudah untuk ditangkap. Kita harus memasaknya. Akan tetati saat kondisi darurat, kita dapat memakannya mentah-mentah. Daging segarnya mungkin akan memindahkan parasit, tetapi karena reptil adalah hewan yang berdarah dingin, maka tidak akan membawa penyakit dari darah hewan yang berdarah hangat. Hindari juga ular berbisa dan buaya yang mengandung bahaya dari survivor.
6. Burung
Semua spesies burung dapat dimakan, akan tetapi yang membedakan adalah rasanya. Seperti hewan liar lainnya, kita harus mengerti kebiasaan burung agar memiliki peluang untuk dapat menangkapnya. Kita bisa menangkap merpati, seperti halnya spesies lainnya hanya dengan tangan dari tempatnya bertengger pada malam hari. Selama musim bersarang, beberapa spesies tidak akan meninggalkan sarang walaupun didekati. Mengetahui di mana dan kapan burung bersarang tentu akan memudahkan kita untuk dapat menangkapnya.
Biasanya burung cenderung memiliki jalur terbang yang tetap dari tempatnya bertengger menuju tempat makan atau minum dan sebagainya. Pengamatan dengan seksama akan membuka rahasia di mana jalur terbangnya dan memberikan indikasi daerah yang baik untuk menangkap burung dengan jaring yang direntangkan memotong jalur terbangnya.
7. Mamalia
Mamalia adalah sumber protein yang cukup bagus. Semua mamalia dapat dimakan, akan tetapi tidak mudah untuk menangkapnya. Untuk mendapatkannya kita bisa dengan berburu atau membuat perangkap.
Mungkin cukup sekian yang dapat kita bahas dalam kesempatan kali ini, silahkan baca juga: Pengertian Survival dalam Kegiatan Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Hewan yang Bisa Dimakan Saat Survival di Alam Bebas"
Posting Komentar