Cara Merawat Gigitan Ular Saat Mendaki Gunung
fikriamiruddin.com - Kemungkinan untuk digigit ular dalam kegiatan alam bebas termasuk saat mendaki gunung akan minim ketika kita dapat mengenali jenis-jenis ular berbisa dan habitatnya. Namun, sebagai seorang pendaki gunung yang selalu melewati hutan rimba, hal ini sangat mungkin terjadi dan kita harus mengetahui bagaimana cara menghadapinya.
Yang perlu diperhatikan dalam merawat gigitan ular ini adalah dengan membatasi peningkatan kerusakan pada sekitar area bekas gigitan ular. Luka bekas gigitan apapun, dapat terinfeksi oleh bakteri yang ada di mulut binatang yang menggigitnya. Sehingga dalam hal ini gigitan ular tidak berbisa sekalipun akan memungkinkan terjadinya infeksi pada bekas luka gigitan.
Bisa ular tidak hanya mengandung racun yang akan menyerang sistem saraf korban (neurotoxins) dan aliran darah (hemotoxins), akan tetapi juga mengandung enzim penelan (cytotoxins) yang membantunya untuk menelan mangsa. Racun ini dapat menyebabkan daerah sel mati yang cukup luas pada luka terbuka yang cukup besar.
Kondisi ini dapat menyebabkan korban tidak tertolong. Selain itu, kondisi panik pada korban juga dapat menghambat proses penyembuhan. Rasa cemas, histeris, dan panik justru akan menyebabkan aliran darah yang cepat dan mengakibatkan racun lebih cepat meresap.
Baca Juga: Basic Life Support dalam Kegiatan Alam Bebas
Sebelum melakukan perawatan terhadap luka gigitan ular, maka kita perlu terlebih dahulu memastikan apakah luka tersebut berasal dari ular berbisa atau bukan. Bekas luka yang disebabkan oleh gigitan ular tidak berbisa akan memperlihatkan barisan gigi-gignya. Sedangkan bekas gigitan ular berbisa juga akan memperlihatkan barisan gigi, akan tetapi akan terlihat dua atau lebih perbedaan bekas lubang yang merupakan hasil injeksi bisa.
Gejala gigitan ular berbisa kadang akan menyebabkan pendarahan pada hidung dan anus, darah pada kencing, sakit pada luka bekas gigitan, pembengkakan pada luka bekas gigitan beberapa menit hingga dua jam setelahnya. Setelah bernafas, lumpuh, lemah, regangan pada syaraf dan juga rasa kaku adalah juga merupakan tanda dari bereaksinya bisa ular tersebut.
Tanda-tanda ini biasanya muncul selelah 1,5 jam sampai 2 jam setelah digigit ular berbisa. Jika kita sudah mengetahui ular yang menggigit adalah ular berbisa maka kita bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tenangkan korban dan jagalah agar korban tidak banyak bergerak.
2. Gunakan kain yang berukuran lebar sekitar 5 cm untuk dapat emngikat bagian antara luka dan jantung. Fungsinya adalah mencegah bisa ular menjalar cepat ke jantung. Teknik ini disebut juga dengan Tourniquets. Jika memakai tali, maka sebaiknya dialasi terlebih dahulu dengan lipatan kain agar tidak menimbulkan sakit pada korban.
Terdapat dua tempat di mana teknik Tourniquets ini dapat dilakukan, yaitu di bagian lengan atas tepat di bawah ketiak dan di sekitar paha atas. Sebagai contoh melakukan teknik Tourniquets pada kaki, buatlah tiga kali lilitan dan ikat setengah simpul, kemudian tempatkanlah potongan kayu kecil di atas simpul tadi.
Setelah itu buatlah simpul di atas kayu tadi sejumlah dua kali, dan putarlah kayu untuk mengencangkan lilitan kain ikatannya hingga pendarahan berhenti. Tourniquets ini juga harus cukup kencang untuk mencegah peredaran darah, akan tetapi tetap berikan jeda untuk beristirahat. Setelah melakukan Tourniquets ini maka segera buka semua ikatannya.
Pastikanlah bahwa teknik Tourniquets ini menghentikan peredaran darah dan jika dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan kerusakan yang serius pada sel-sel jaringan. Maka dari itu jangan menggunakan teknik Tourniquets ini di daerah kepala, leher, atau pinggang.
3. Bersihkan daerah luka gigitan dengan alkohol
4. Mengeluarkan bisa jangan dengan cara dihisap, sebaiknya gunakanlah Poison remover yang ada dalam Snake Bit Kit, atau bisa juga dengan jalan membuat sayatan X tepat pada bekas gigitan dan menekan luka gigitan sembari merendahkan posisinya dari jantung. Hanya dengan cara ini dapat dilakukan segera setelah terkena gigitan.
5. Jangan gerakan bagian yang terkena gigitan, dan letakan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari jantung.
6. Tanggalkan jam tangannya, anting-anting, gelang atau item-item penghalang lainnya.
Baca Juga: 7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas
Selain itu, jangan lakukan hal-hal sebagai berikut:
- Jangan berikan korban minuman yang mengandung alkohol atau rokok.
- Jangan membuat lebar luka bekas gigitan karena akan lebih membuka jalan bagi bisa ular untuk masuk ke dalam aliran darah, selain itu juga dapat mengakibatkan infeksi.
- Bagi yang melakukan pertolongan terhadap korban agar tidak menggunakan tangannya yang telah terkena daerah bekas gigitan untuk mengusap mata dikarenakan racun ular dapat mengakibatkan kebutaan jika mengenai mata.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Cara Merawat Patah Tulang dalam Kegiatan Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
Yang perlu diperhatikan dalam merawat gigitan ular ini adalah dengan membatasi peningkatan kerusakan pada sekitar area bekas gigitan ular. Luka bekas gigitan apapun, dapat terinfeksi oleh bakteri yang ada di mulut binatang yang menggigitnya. Sehingga dalam hal ini gigitan ular tidak berbisa sekalipun akan memungkinkan terjadinya infeksi pada bekas luka gigitan.
Bisa ular tidak hanya mengandung racun yang akan menyerang sistem saraf korban (neurotoxins) dan aliran darah (hemotoxins), akan tetapi juga mengandung enzim penelan (cytotoxins) yang membantunya untuk menelan mangsa. Racun ini dapat menyebabkan daerah sel mati yang cukup luas pada luka terbuka yang cukup besar.
Kondisi ini dapat menyebabkan korban tidak tertolong. Selain itu, kondisi panik pada korban juga dapat menghambat proses penyembuhan. Rasa cemas, histeris, dan panik justru akan menyebabkan aliran darah yang cepat dan mengakibatkan racun lebih cepat meresap.
Baca Juga: Basic Life Support dalam Kegiatan Alam Bebas
Sebelum melakukan perawatan terhadap luka gigitan ular, maka kita perlu terlebih dahulu memastikan apakah luka tersebut berasal dari ular berbisa atau bukan. Bekas luka yang disebabkan oleh gigitan ular tidak berbisa akan memperlihatkan barisan gigi-gignya. Sedangkan bekas gigitan ular berbisa juga akan memperlihatkan barisan gigi, akan tetapi akan terlihat dua atau lebih perbedaan bekas lubang yang merupakan hasil injeksi bisa.
Gejala gigitan ular berbisa kadang akan menyebabkan pendarahan pada hidung dan anus, darah pada kencing, sakit pada luka bekas gigitan, pembengkakan pada luka bekas gigitan beberapa menit hingga dua jam setelahnya. Setelah bernafas, lumpuh, lemah, regangan pada syaraf dan juga rasa kaku adalah juga merupakan tanda dari bereaksinya bisa ular tersebut.
Tanda-tanda ini biasanya muncul selelah 1,5 jam sampai 2 jam setelah digigit ular berbisa. Jika kita sudah mengetahui ular yang menggigit adalah ular berbisa maka kita bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tenangkan korban dan jagalah agar korban tidak banyak bergerak.
2. Gunakan kain yang berukuran lebar sekitar 5 cm untuk dapat emngikat bagian antara luka dan jantung. Fungsinya adalah mencegah bisa ular menjalar cepat ke jantung. Teknik ini disebut juga dengan Tourniquets. Jika memakai tali, maka sebaiknya dialasi terlebih dahulu dengan lipatan kain agar tidak menimbulkan sakit pada korban.
Terdapat dua tempat di mana teknik Tourniquets ini dapat dilakukan, yaitu di bagian lengan atas tepat di bawah ketiak dan di sekitar paha atas. Sebagai contoh melakukan teknik Tourniquets pada kaki, buatlah tiga kali lilitan dan ikat setengah simpul, kemudian tempatkanlah potongan kayu kecil di atas simpul tadi.
Setelah itu buatlah simpul di atas kayu tadi sejumlah dua kali, dan putarlah kayu untuk mengencangkan lilitan kain ikatannya hingga pendarahan berhenti. Tourniquets ini juga harus cukup kencang untuk mencegah peredaran darah, akan tetapi tetap berikan jeda untuk beristirahat. Setelah melakukan Tourniquets ini maka segera buka semua ikatannya.
Pastikanlah bahwa teknik Tourniquets ini menghentikan peredaran darah dan jika dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan kerusakan yang serius pada sel-sel jaringan. Maka dari itu jangan menggunakan teknik Tourniquets ini di daerah kepala, leher, atau pinggang.
3. Bersihkan daerah luka gigitan dengan alkohol
4. Mengeluarkan bisa jangan dengan cara dihisap, sebaiknya gunakanlah Poison remover yang ada dalam Snake Bit Kit, atau bisa juga dengan jalan membuat sayatan X tepat pada bekas gigitan dan menekan luka gigitan sembari merendahkan posisinya dari jantung. Hanya dengan cara ini dapat dilakukan segera setelah terkena gigitan.
5. Jangan gerakan bagian yang terkena gigitan, dan letakan bagian yang terkena gigitan lebih rendah dari jantung.
6. Tanggalkan jam tangannya, anting-anting, gelang atau item-item penghalang lainnya.
Baca Juga: 7 Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan di Alam Bebas
Selain itu, jangan lakukan hal-hal sebagai berikut:
- Jangan berikan korban minuman yang mengandung alkohol atau rokok.
- Jangan membuat lebar luka bekas gigitan karena akan lebih membuka jalan bagi bisa ular untuk masuk ke dalam aliran darah, selain itu juga dapat mengakibatkan infeksi.
- Bagi yang melakukan pertolongan terhadap korban agar tidak menggunakan tangannya yang telah terkena daerah bekas gigitan untuk mengusap mata dikarenakan racun ular dapat mengakibatkan kebutaan jika mengenai mata.
Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini, silahkan baca juga: Cara Merawat Patah Tulang dalam Kegiatan Alam Bebas. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Cara Merawat Gigitan Ular Saat Mendaki Gunung"
Posting Komentar