Dasar-dasar Peta dan Pemetaan dalam Pendakian Gunung
Apakah pengertian peta itu?
fikriamiruddin.com - Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan dalam dua dimensi pada bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.
Peta yang Biasa Dipakai dalam Kegiatan Pendakian Gunung
Peta yang biasa digunakan dalam kegiatan pendakian gunung adalah peta topografi. Selain para pendaki gunung, peta jenis ini banyak dipakai oleh kalangan militer. Kandungan informasi yang dimiliki oleh peta tipografi diantaranya adalah relief permukaan bumi, hutan, pemukiman penduduk, jaringan sungai, jalan dan lainnya. Selain itu keistimewaan peta jenis ini adalah mempunyai skala yang besar. Skalanya yang besar ini menyebabkan peta topografi hanya menggambarkan suatu wilayah kecil saja. Biasanya ukuran skala pada peta topografi adalah 1 : 50.000, 1 : 25.000, dan 1 : 5000.
Di indonesia terdapat beberapa macam peta topografi diantaranya:
Persamaan dari ketiga macam peta topografi di atas diantaranya luasnya sama, proyeksi yang digunakan sama, batas kiri dan kanan tiap lembarnya adalah meridian. Jadi, arahnya ke kutub utara atau yang dikenal juga dengan istilah kutub sebenarnya.
Baca Juga: Aspek Outdoor Leadership yang Harus Diketahui Pendaki Gunung
Sedangkan perbedaan dari ketiga macam peta topografi di atas diantaranya peta topografi yang lama masih menggunakan bahasa Belanda, yang peralihan berbahasa Belanda dan Inggris, sedangkan yang baru sudah berbahasa Indonesia. Selain itu, peta topografi yang lama berwarna hitam, yang peralihan berwarna merah, dan yang baru menggunakan beraneka macam warna.
Bagian-bagian Peta
Pada peta topografi kita akan menemukan bermacam hal dan bentuk diantaranya:
1. Judul Peta
Judul peta menunjukan lokasi yang dimaksud peta tersebut dan biasanya terletak di bagian tengah atas dari peta. Pada peta baru buatan Bakosurtanal, judul peta berada pada bagian kanan peta.
2. Keterangan Pembuatan Peta
Peta topografi selalu mencantumkan data tahun pembuatannya dikarenakan sangat diperlukan untuk menghitung sudut variasi magnetisnya. Kutub magnetis selalu berubah setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh rotasi bumi. Di Indonesia biasanya kutub magnetis peta topografinya selalu bergeser ke arah timur. Pergeseran kutub magnetis yang terjadi setiap tahun inilah yang menyebabkan variasi magnetis selalu berubah-ubah. Variasi ini dinamakan “deklinasi”. Variasi deklinasi ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan dalam menggunakan peta dan kompas.
3. Nama Pembuat Peta
Lembaga atau instansi yang merupakan pembuat peta tersebut.
Baca Juga: Manajemen Perjalanan Pendakian Gunung
4. Nomor Peta
Nomor peta berguna untuk memudahkan kita mencari peta yang dibutuhkan.
5. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak mendatar antara 2 titik pada peta terhadap jarak mendatar di lapangan. Jika melakukan orientasi peta, yang pertama harus dilihat adalah skalanya sehingga jarak sesungguhnya di lapangan dapat dibayangkan.
6. Tanda Peta
Tanda peta atau Legenda Peta adalah gambar bagian-bagian medan atau benda-benda medan yang digambarkan dengan tanda-tanda tertentu dan telah ditentukan. Tanda-tanda medan ini juga mempunyai perbedaan bentuk dan warna. Kegunaan dari tanda peta adalah agar peta dapat digunakan dengan baik. Tanda peta inilah yang merupakan simbol khusus yang dapat menyatakan sesuatu di medan yang sebenarnya atau dapat memperjelas dalam membaca peta.
7. Kontur atau Garis Ketinggian
Garis ketinggian ini adalah garis yang berbelok-belok serta merupakan rangkaian dari daerah yang mempunyai ketinggian sama.
Mungkin itu saja pembahasan dalam kesempatan kali ini, silahkan baca juga: Pentingnya Sosiologi Pedesaan dalam Pendakian Gunung. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
fikriamiruddin.com - Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan dalam dua dimensi pada bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.
Peta yang Biasa Dipakai dalam Kegiatan Pendakian Gunung
Peta yang biasa digunakan dalam kegiatan pendakian gunung adalah peta topografi. Selain para pendaki gunung, peta jenis ini banyak dipakai oleh kalangan militer. Kandungan informasi yang dimiliki oleh peta tipografi diantaranya adalah relief permukaan bumi, hutan, pemukiman penduduk, jaringan sungai, jalan dan lainnya. Selain itu keistimewaan peta jenis ini adalah mempunyai skala yang besar. Skalanya yang besar ini menyebabkan peta topografi hanya menggambarkan suatu wilayah kecil saja. Biasanya ukuran skala pada peta topografi adalah 1 : 50.000, 1 : 25.000, dan 1 : 5000.
Di indonesia terdapat beberapa macam peta topografi diantaranya:
- Peta topografi lama (periode zaman penjajahan Belanda) yaitu peta yang diterbitkan sebelum perang dunia kedua oleh Belanda. Dalam hal ini ditangani oleh Nederland Indische Tipografis Diensf.
- Peta topografi peralihan diterbitkan pada masa perang dunia kedua oleh tentara sekutu, khususnya oleh US ARMY, yaitu berupa cetakan ulang dari peta lama.
- Peta topografi baru diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Peta ini diterbitkan oleh instansi sipil yang khusus menangani survei dan pemetaan di Indonesia.
Persamaan dari ketiga macam peta topografi di atas diantaranya luasnya sama, proyeksi yang digunakan sama, batas kiri dan kanan tiap lembarnya adalah meridian. Jadi, arahnya ke kutub utara atau yang dikenal juga dengan istilah kutub sebenarnya.
Baca Juga: Aspek Outdoor Leadership yang Harus Diketahui Pendaki Gunung
Sedangkan perbedaan dari ketiga macam peta topografi di atas diantaranya peta topografi yang lama masih menggunakan bahasa Belanda, yang peralihan berbahasa Belanda dan Inggris, sedangkan yang baru sudah berbahasa Indonesia. Selain itu, peta topografi yang lama berwarna hitam, yang peralihan berwarna merah, dan yang baru menggunakan beraneka macam warna.
Bagian-bagian Peta
Pada peta topografi kita akan menemukan bermacam hal dan bentuk diantaranya:
1. Judul Peta
Judul peta menunjukan lokasi yang dimaksud peta tersebut dan biasanya terletak di bagian tengah atas dari peta. Pada peta baru buatan Bakosurtanal, judul peta berada pada bagian kanan peta.
2. Keterangan Pembuatan Peta
Peta topografi selalu mencantumkan data tahun pembuatannya dikarenakan sangat diperlukan untuk menghitung sudut variasi magnetisnya. Kutub magnetis selalu berubah setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh rotasi bumi. Di Indonesia biasanya kutub magnetis peta topografinya selalu bergeser ke arah timur. Pergeseran kutub magnetis yang terjadi setiap tahun inilah yang menyebabkan variasi magnetis selalu berubah-ubah. Variasi ini dinamakan “deklinasi”. Variasi deklinasi ini sangat berpengaruh terhadap perhitungan dalam menggunakan peta dan kompas.
3. Nama Pembuat Peta
Lembaga atau instansi yang merupakan pembuat peta tersebut.
Baca Juga: Manajemen Perjalanan Pendakian Gunung
4. Nomor Peta
Nomor peta berguna untuk memudahkan kita mencari peta yang dibutuhkan.
5. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak mendatar antara 2 titik pada peta terhadap jarak mendatar di lapangan. Jika melakukan orientasi peta, yang pertama harus dilihat adalah skalanya sehingga jarak sesungguhnya di lapangan dapat dibayangkan.
6. Tanda Peta
Tanda peta atau Legenda Peta adalah gambar bagian-bagian medan atau benda-benda medan yang digambarkan dengan tanda-tanda tertentu dan telah ditentukan. Tanda-tanda medan ini juga mempunyai perbedaan bentuk dan warna. Kegunaan dari tanda peta adalah agar peta dapat digunakan dengan baik. Tanda peta inilah yang merupakan simbol khusus yang dapat menyatakan sesuatu di medan yang sebenarnya atau dapat memperjelas dalam membaca peta.
7. Kontur atau Garis Ketinggian
Garis ketinggian ini adalah garis yang berbelok-belok serta merupakan rangkaian dari daerah yang mempunyai ketinggian sama.
Mungkin itu saja pembahasan dalam kesempatan kali ini, silahkan baca juga: Pentingnya Sosiologi Pedesaan dalam Pendakian Gunung. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Dasar-dasar Peta dan Pemetaan dalam Pendakian Gunung"
Posting Komentar