Jenis-jenis Kompor Pendakian Gunung
fikriamiruddin.com - Di era sekarang ini kompor yang ringan dan kompak sudah menjadi peralatan yang wajib bagi seorang pendaki gunung. Dengan adanya kompor ini kita bisa memasak di mana pun dan kapan pun kita mau. Kompor yang cocok dalam kegiatan aktivitas pendakian gunung adalah yang ringan dan mudah untuk di packing, selain itu juga mempunyai nyala api yang baik meskipun dioperasikan di daerah ketinggian. Ketinggian sangat berpengaruh sekali pada kemampuan nyala sebuah kompor, terutama kompor yang menggunakan bahan bakar gas. Terdapat jenis bahan bakar gas yang bertabung panjang yang banyak digunakan untuk kompor portable yang biasa digunakan di rumah-rumah. Jenis tabung gas seperti ini tidak di desain untuk di daerah pegunungan dikarenakan di ketinggian mempunyai tekanan udara yang berbeda sehingga terkadang kompor dengan bahan bakar jenis ini susah menyala dan apabila menyala pun apinya terlalu kecil. Berikut ini beberapa jenis-jenis kompor dalam aktivitas pendakian gunung di antaranya:
1. Multi-fuel Stove
Kompor jenis ini bekerja dengan bahan bakar white benzin atau bensin putih, bensin biasa dan minyak tanah atau kerosin. Kompor ini memiliki tabung bahan bakar yang terpisah dengan burnernya dan dihubungkan dengan konektor dari besi juga. Tekanan api dihasilkan berkat bantuan pompa yang terdapat pada tabung bahan bakar. Kelebihan yang dimiliki oleh kompor ini adalah bahan bakarnya mudah didapatkan bahkan di daerah terpencil sekali pun. Kompor ini termasuk kompor high altitude mountaineering.
2. Dual Fuel Stove
Kompor ini berkerja dengan bahan bakar white benzin dan bensin biasa. Kompor ini sama dengan kompor jenis multi-fuel yang tekanan apinya berasal dari tekanan yang dihasilkan oleh pompa yang menyatu dengan banner kompornya. Kompor ini juga termasuk jenis kompor high altitude mountaineering.
3. Kerosene Stove
Kompor jenis ini sering dipakai oleh pendaki gunung pada zaman dahulu. Jika faktor berat bukan merupakan sebuah masalah bagi kita, mungkin kompor ini bisa dijadikan pilihan. Kompor jenis ini tidak termasuk dalam high altitude mountaineering.
4. Butane Stove
Kompor jenis ini beroperasi dengan tabung gas yang memang didesain untuk kegiatan pendakian gunung. Terdapat dua tipe kompor jenis ini, yaitu tipe fixed dan tipe fleksibel. Pembagian tersebut didasarkan pada pemakaian tabungnya. Disebut tipe fixed dikarenakan sekali tabungnya sudah tertancap pada body banner maka tabung tersebut harus menancap terus pada body banner sampai gasnya habis. Sedangkan untuk tipe fleksibel adalah tabung gas dapat dibuka pasang sehingga memudahkan untuk packingnya. Kompor jenis butane stove ini tidak termasuk pada high altittude mountaineering.
5. Esbit Stove
Kompor berbahan bakar tablet espit yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan parafin ini merupakan pilihan yang ringan dan tentu saja murah. Akan tetapi, bau hasil pembakarannya cukup menusuk hidung jika kita memasak dengan menggunakan kompor ini di dalam vestibule tenda. Kompor ini juga tidak termasuk pada high altitude mountaineering.
6. Alcohol Stove
Kompor yang menggunakan alkohol atau spiritus untuk bahan bakarnya ini sangat populer di kalangan trekker maupun hiker. Di kancah perpendakian gunung Indonesia kompor jenis ini sangat populer selain bahan bakarnya murah dan dapat di temukan di mana saja. Salah satu produsen jenis kompor ini yang terkenal di dunia yaitu merek Trangia. Kompor jenis ini juga tidak termasuk jenis kompor yang cocok digunakan untuk high altitude mountaineering.
7. White Gas Stove
Kompor dengan jenis bahan bakar whaite gas atau bensin putih ini memiliki desain sedikit lebih kompak dari yang lainnya. Selain itu juga disertakan dalam sebuah case yang terintegrasi. Kompor ini juga dapat digunakan di high altitude mountaineering.
8. Light Weight Stove dengan Butan Canister
Kompor jenis ini sangat ringan dan praktis, akan tetapi, memiliki kekurangan pada bahan bakarnya. Kompor ini menggunakan bahan bakar butane lighter canister yang tidak dirancang untuk daerah tinggi dan suhu yang dingin. Oleh karena itu, terkadang saat dibawa untuk aktivitas pendakian gunung gasnya menjadi cair dan api yang dihasilkan menjadi kurang daya tekanannya. Kompor jenis ini juga memiliki kekurangan pada slang penghantar bahan bakarnya yang sering sekali bocor dikarenakan terbuat dari karet. Kompor jenis ini sangat banyak diminati oleh para pendaki yang mementingkan faktor keringanan berat.
Berbagai jenis kompor di atas saat ini memudahkan kita untuk memilih kompor mana yang cocok dengan aktivitas pendakian gunung kita. Salah satu yang membuat kompor menjadi boros bahan bakar adalah angin. Jadi alangkah baiknya mengoperasikan kompor kita jauh dari terpaan angin. Mungkin cukup sekian untuk pembahan kali ini, silahkan baca juga: Jenis-jenis Tenda dalam Pendakian Gunung. Terima kasih banyak dan Semoga Bermanfaat.
#SalamLestari
1. Multi-fuel Stove
Kompor jenis ini bekerja dengan bahan bakar white benzin atau bensin putih, bensin biasa dan minyak tanah atau kerosin. Kompor ini memiliki tabung bahan bakar yang terpisah dengan burnernya dan dihubungkan dengan konektor dari besi juga. Tekanan api dihasilkan berkat bantuan pompa yang terdapat pada tabung bahan bakar. Kelebihan yang dimiliki oleh kompor ini adalah bahan bakarnya mudah didapatkan bahkan di daerah terpencil sekali pun. Kompor ini termasuk kompor high altitude mountaineering.
2. Dual Fuel Stove
Kompor ini berkerja dengan bahan bakar white benzin dan bensin biasa. Kompor ini sama dengan kompor jenis multi-fuel yang tekanan apinya berasal dari tekanan yang dihasilkan oleh pompa yang menyatu dengan banner kompornya. Kompor ini juga termasuk jenis kompor high altitude mountaineering.
3. Kerosene Stove
Kompor jenis ini sering dipakai oleh pendaki gunung pada zaman dahulu. Jika faktor berat bukan merupakan sebuah masalah bagi kita, mungkin kompor ini bisa dijadikan pilihan. Kompor jenis ini tidak termasuk dalam high altitude mountaineering.
4. Butane Stove
Kompor jenis ini beroperasi dengan tabung gas yang memang didesain untuk kegiatan pendakian gunung. Terdapat dua tipe kompor jenis ini, yaitu tipe fixed dan tipe fleksibel. Pembagian tersebut didasarkan pada pemakaian tabungnya. Disebut tipe fixed dikarenakan sekali tabungnya sudah tertancap pada body banner maka tabung tersebut harus menancap terus pada body banner sampai gasnya habis. Sedangkan untuk tipe fleksibel adalah tabung gas dapat dibuka pasang sehingga memudahkan untuk packingnya. Kompor jenis butane stove ini tidak termasuk pada high altittude mountaineering.
5. Esbit Stove
Kompor berbahan bakar tablet espit yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan parafin ini merupakan pilihan yang ringan dan tentu saja murah. Akan tetapi, bau hasil pembakarannya cukup menusuk hidung jika kita memasak dengan menggunakan kompor ini di dalam vestibule tenda. Kompor ini juga tidak termasuk pada high altitude mountaineering.
6. Alcohol Stove
Kompor yang menggunakan alkohol atau spiritus untuk bahan bakarnya ini sangat populer di kalangan trekker maupun hiker. Di kancah perpendakian gunung Indonesia kompor jenis ini sangat populer selain bahan bakarnya murah dan dapat di temukan di mana saja. Salah satu produsen jenis kompor ini yang terkenal di dunia yaitu merek Trangia. Kompor jenis ini juga tidak termasuk jenis kompor yang cocok digunakan untuk high altitude mountaineering.
7. White Gas Stove
Kompor dengan jenis bahan bakar whaite gas atau bensin putih ini memiliki desain sedikit lebih kompak dari yang lainnya. Selain itu juga disertakan dalam sebuah case yang terintegrasi. Kompor ini juga dapat digunakan di high altitude mountaineering.
8. Light Weight Stove dengan Butan Canister
Kompor jenis ini sangat ringan dan praktis, akan tetapi, memiliki kekurangan pada bahan bakarnya. Kompor ini menggunakan bahan bakar butane lighter canister yang tidak dirancang untuk daerah tinggi dan suhu yang dingin. Oleh karena itu, terkadang saat dibawa untuk aktivitas pendakian gunung gasnya menjadi cair dan api yang dihasilkan menjadi kurang daya tekanannya. Kompor jenis ini juga memiliki kekurangan pada slang penghantar bahan bakarnya yang sering sekali bocor dikarenakan terbuat dari karet. Kompor jenis ini sangat banyak diminati oleh para pendaki yang mementingkan faktor keringanan berat.
Berbagai jenis kompor di atas saat ini memudahkan kita untuk memilih kompor mana yang cocok dengan aktivitas pendakian gunung kita. Salah satu yang membuat kompor menjadi boros bahan bakar adalah angin. Jadi alangkah baiknya mengoperasikan kompor kita jauh dari terpaan angin. Mungkin cukup sekian untuk pembahan kali ini, silahkan baca juga: Jenis-jenis Tenda dalam Pendakian Gunung. Terima kasih banyak dan Semoga Bermanfaat.
#SalamLestari
0 Response to "Jenis-jenis Kompor Pendakian Gunung"
Posting Komentar