Pendakian Gunung Pundak 1585 Mdpl dan Puthuk Pulosari 1646 Mdpl Via Objek Wisata Alam (OWA) Tahura R. Soerjo Claket – Mojokerto
Pintu masuk pos pendakian Owa Buper Tahura R. Soerjo Claket |
fikriamiruddin.com - Perjalanan ini dilakukan oleh dua orang, berawal dari rindunya kami pada hawa segar dan dingin pegunungan yang akhir-akhir ini jarang sekali kami dapatkan. Hal tersebut dikarenakan hari-hari kami disibukkan dengan kemacetan, keramaian, dan kepentingan yang lumprah terjadi di kota-kota besar. Oleh karena itu kami memutuskan untuk mendaki gunung yang tidak membutuhkan waktu, tenaga, serta logistik yang terlalu banyak atau ekstra. Setelah mencari refrensi dan informasi kemudian kami memutuskan untuk mendaki Gunung Pundak yang berketinggian 1585 Mdpl dan Puthuk Pulosari 1646 Mdpl. Kedua gunung tersebut berada pada wilayah Taman Hutan Raya R. Soerjo pada kawasan hutan Mojokerto – Jawa Timur dan berada tepat di bawah Gunung Welirang atau bisa disebut juga dengan pundaknya Gunung Welirang yang berketinggian 3156 Mdpl.
Pos Pendakian berada di sebelah kiri jalan dari arah Surabaya |
Oke kawan-kawan pejalan langsung saja hehe, perjalanan ini kami mulai dari Kota Surabaya, untuk menuju pos pendakian gunung Pundak dari Surabaya kami mengambil jalur ke arah Krian – Mojosari – Pacet. Setelah sampai di persimpangan taman Pacet kami belok ke arah kiri dan mengambil arah jalur ke Claket, untuk petunjuk arahnya sudah jelas sekali terpampang secara nyata di sana. Jalur ini juga searah dengan objek wisata air panas, sebenarnya ada dua jalur pendakian untuk mendaki Gunung Pundak pertama, bisa Via Puthuk Siwur dan yang kedua, yang akan kami lewati Via Objek Wisata Alam (OWA) Buper Tahura R. Soerjo Claket. Kedua pos pendakian tersebut masih berada pada jalur yang sama dan se arah, akan tetapi OWA Claket berada lebih ke atas dari pos pendakian Puthuk Siwur, oh ya kawan-kawan juga sudah dapat mengaksesnya melalui Google Maps atau GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) hehe.
Tempat parkir di kawasan pos pendakian |
Singkat cerita sebelum kami sampai di pos pendakian kami diberhentikan oleh seorang petugas yang sepertinya bagian dari Perhutani, karena kami melewati jalan perkampungan kami diminta untuk kembali dan harus melewati pintu masuk pemandian air panas. Tentu saja dengan melewati pintu masuk akan dikenakan biaya registrasi tambahan, dan di sana akan ditanyai perihal tujuan, dan kami menyampaikan kalo mau ke pos pendakian gunung pundak, kemudian ditarik registrasi Rp. 15.500,- plus asuransi untuk dua orang. Menurut informasi yang kami dapatkan petugas tersebut kadang ada kadang juga tidak, mungkin pada saat itu kondisinya kami tepat pada hari libur nasional dan pada pagi hari. Tetapi kami sama sekali tidak mempermasalahkan itu karena kami juga tamu, maka anggap saja berbagi kepada sesama hehe.
Suasana pos perijinan pendakian |
Singkat cerita setelah sekitar 2 jam perjalanan santai naik sepeda motor dari Surabaya, sampailah kami di pos perijinan pendakian Gunung Pundak. Pada pos perijinan semua kendaraan diwajibkan untuk parkir di tempat yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Setelah parkir kami istirahat sejenak dan santai-santai terlebih dahulu sebelum mulai pendakian. Singkat cerita setelah puas beristirahat, kami membeli nasi bungkus untuk bekal logistik di puncak nanti, karena kami tidak menginap atau ngecamp. Peralatan yang kami bawa pun tidak terlalu banyak, kami hanya menggunakan daypack 30 dan 40 liter dilengkapi logistik secukupnya, jas hujan, p3k, dan peralatan lainnya, dan tentu saja tidak membawa tenda kawan-kawan hehe. Untuk biaya perijinan atau registrasi dikenakan tarif Rp. 10.000,- untuk satu orang per hari.
Suasana pos 2 |
Setelah selesai registrasi, sebelum memulai perjalanan kami berdoa agar diberikan kesehatan, kekuatan, keselamatan, serta kelancaran dalam pendakian ini. Tepat pada pukul 09:00 WIB kami mulai berjalan mendaki, diawali dengan makadam kemudian masuk hutan. Karena tidak terlalu tinggi dan waktu tempuhnya tidak terlalu lama membuat gunung ini sangat ramai sekali di kunjungi. Selain itu jalurnya pun sudah sangat jelas karena dilewati pipa aliran air. Setelah 10 menit berjalan normal dengan berhenti sesekali sampailah kami di pos 2 yang berupa bangunan rumah dari kayu. Setelah beristirahat sejenak kami langsung melanjutkan untuk berjalan lagi, jalur menuju pos 3 berupa tanah dan tertutupi rimbunnya hutan yang tentu saja akan sangat licin ketika hujan turun. Untuk sampai di pos 3 ini kami membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Pos 3 ini berupa bangunan pos seperti gerdu yang atapnya berasal dari jerami.
Suasana pos 3 |
Pada pos 3 ini terdapat percabangan jalur apabila ke kiri menuju Puncak Pundak dan ke kanan menuju Puthuk Pulosari. Dan kali ini kami mengambil jalur ke kiri dulu untuk menuju Puncak Pundak, setelah pos 3 sebelum mencapai puncak terdapat sumber mata air yang tidak sempat kami abadikan. Setelah berjalan sekitar 30 menit sampailah kami di puncak Gunung Pundak. Puncak gunung ini berupa hamparan tanah luas, dan terdapat banyak sekali bangunan tenda pendaki pada saat itu. sesampainya di puncak kami memutuskan untuk makan bekal yang sempat kami beli di pos perijinan. Setelah makan kami berjalan mengeksplore setiap sudut puncak untuk dinikmati.
Percabangan jalur setelah pos 3 |
Setelah puas kami memutuskan untuk turun kembali ke pos 3 untuk nantinya melanjutkan perjalanan lagi menuju Puthuk Pulosari. Untuk turun dari puncak pundak dan kembali ke pos 3 kami membutuhkan waktu sekitar 25 menit berjalan normal. Kami memutuskan beristirahat sejenak untuk melepaskan beban. Setelah puas beristirahat kami lanjut berkemas untuk melanjutkan penjalanan ke Puthuk Pulosari. Dari pos 3 kami mengambil jalur melipir ke kanan diawali dengan jalur tanah. Jalur ini terbilang cukup sepi sehingga tidak terlalu ramai dan bising dibandingakan dengan jalur menuju puncak pundak.
Plakat petunjuk arah jalur |
Sangking sepinya pendaki yang memilih mendaki puthuk Pulosari, alhasil kami hanya berjumpa dengan satu rombongan pendaki lain, berbeda halnya dengan yang berada pada jalur hingga puncak pundak yang mencapai puluhan pendaki. Jalur ini pun terbilang jarang dilewati pendaki karena terlihat masih tertutup rumput maupun tumbuhan yang tinggi. Alasan lain kenapa para pendaki lebih memilih puncak pundak dibanding pulosari adalah jalur ke puthuk pulosari terbilang cukup terjal yang berstruktur tanah bercampur batu sehingga sangat menguras tenaga apalagi jika harus membawa peralatan, tenda, dan keril yang besar tentu membutuhkan tenaga dan waktu tempuh yang lumayan lama. Karena kami membawa beban yang tidak terlalu berat alhasil butuh sekitar 30 menit untuk sampai ke puncak pulosari. Puncak pulosari tidak seluas puncak pundak, akan tetapi pemandangan yang disajikan menurut kami lebih memukau dari puthuk pulosari karena berada sekitar 61 meter lebih tinggi, sehingga sangat memanjakan indra kami terutama penglihatan, ditambah lagi di puncak hanya ada kami berdua sehingga bisa dibayangkan ketenangan yang tersaji di atas sana.
Plakat Puthuk Pulosari 1646 Mdpl |
Setelah puas berada di puncak kami memutuskan untuk kembali ke pos 3. Untuk sampai di pos 3 kami membutuhkan waktu sekitar 30 menit sudah termasuk istirahat dan berfoto ria di sepanjang jalur. Kemudian setelah sampai di pos 3 kami lanjut turun ke pos 2 dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Sesampainya di pos 2 kami sempatkan mengisi air dulu di kran sumber air yang tersedia, setelah selesai kami langsung lanjut turun ke pos 1 / perijinan dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Setelah sampai di pos perijinan kami bergegas melaporkan diri bahwa kami sudah turun dengan membawa kembali sampah kami, tentu saja gunung bukan tempat sampah dan juga demi kelestarian alam kita. Setelah lapor kami membersihkan diri lalu beristirahat sejenak sebelum akhirnya kembali pulang menuju Surabaya dan bersiap kembali pada rutinitas hehe.
Plakat Puncak Gunung Pundak 1585 Mdpl |
Rincian detail pendakian :*
Pos 1 (Perijinan) – Pos 2 : 10 menit
Pos 2 – Pos 3 : 15 menit
Pos 3 – Puncak Gunung Pundak : 30 menit
Pos 3 – Puthuk Pulosari : 30 menit
*NB : Waktu tempuh kondisional dan situasional tergantung kondisi fisik masing-masing pendaki dan kondisi cuaca
Plakat himbauan kepada seluruh pengunjung |
Suasana ketika berada di Puncak Gunung Pundak |
Suasana ketika berada di Puthuk Pulosari |
Mungkin itu saja sedikit cerita yang bisa kami bagikan semoga bisa menginformasi serta menginspirasi kawan-kawan semua.
#SalamLestari
Terima kasih info nya
BalasHapussama-sama, terimakasih sudah mampir dan membaca
HapusMasak secepat itu ? Lari ya ? Saya berjalan. Ormal tanpa istirahat, makan waktu sekitar dua jam
BalasHapusWaktu tempuh kondisional dan situasional tergantung kondisi fisik masing-masing pendaki dan kondisi cuaca. Kebetulan kami tektok dan hanya membawa tas kecil sehingga ringan untuk berjalan. terimakasih sudah mampir dan membaca, salam hangat!
Hapusitu kalo pulosari dan pundak sejalur apa beda
BalasHapusSatu jalur kalo lewat OWA Tahura, nanti setelah pos 3 ada percabangan
Hapus